Bapak Satu Anak Selalu Mengaku Bujangan di Depan Wanita Cantik

eQuator -Karena gaya pacaaran yang kebablasan, Karin, 22 pun terpaksa harus menikah muda dengan Donjuan, 24 yang merupakan seniornya di salah satu kampus swasta di Surabaya.

Sayang, ternyata Donjuan jenis playboy cap kabel. Meski sudah sebagai suami Karin, tapi di depan teman-teman dan rekan kerjanya, Donjuan selalu mengaku masih bujang dan belum punya anak.

Dengan tergopoh-gopoh, Karin mendatangi Pengadilan Agama (PA) Surabaya di Jalan Ketintang Madya, pekan lalu. Ia membawa tas besar sambil menggendong bayinya yang masih berusia sepuluh bulan. Ia didampingi oleh ibu kandungnya sebut saja Maya.

Karin memutuskan ingin pisah segera dengan Donjuan, karena kelakuan sang playboy cap kabel itu dan keluarganya. Sejak menikah muda, dan saat kandungan Karin masih berusia lima bulan, Donjuan nyaris tak pernah kelihatan batang hidungnya.

Karena dinikahkan sirri dan belum punya rumah, keluarga muda ini harus tinggal nebeng bersama orangtua Karin. Namun, bisa dihitung Donjuan mengunjungi Karin di rumahnya. Total sampai melahirkan, Donjuan hanya 12 kali menjenguk Karin yang sedang mengandung anaknya.

“Sejak menikah, saya memang tinggal dengan orangtua di Kebonsari. Sedangkan dia (Donjuan) ikut orang tuanya mengurus bisnis percetakan di rumahnya. Pulang ke rumah jarang, hanya kalau dia butuh saja,” kata Karin yang sibuk menyusui anaknya yang masih butuh ASI.

Menurut wanita berambut ikal ini, saat dirinya melahirkan secara Caesar, bulan lalu, Donjuan juga hanya nongol beberapa jam setelah Karin masuk ke kamar operasi. Tapi saat anaknya lahir, Donjuan ternyata sudah tak kelihatan batang hidungnya.

“Pamitnya ke ibu cari makan, tapi ternyata pulang ke rumah, katanya ada pekerjaan penting,” ujarnya.

Parahnya lagi, meski sudah punya anak laki-laki darah dagingnya sendiri, tidak membuat Donjuan berubah. Ia malah cuma sebulan sekali datang ke rumah keluarga Karin menengok anaknya.

Alasannya, dia semakin sibuk dengan bisnisnya. Padahal meski beralasan sibuk bekerja, Donjuan juga tidak rajin memberinya nafkah lahir untuk membeli kebutuhan Karin dan bayinya.

“Paling kalau datang cuma ngasih beberapa lembar uang, terus setelah itu wis nggak pernah muncul lagi. Itupun kalau saya nggak maksa dia datang, ya nggak muncul di rumah,” ungkap Karin jengkel.

Belakangan yang membuat Karin benar-benar emosi dan akhirnya memutuskan menggugat cerai mantan pacarnya itu, ternyata di depan kawan-kawannya, Donjuan mengaku masih lajang dan tidak dalam status menikah dengan Karin.

Hal itu ia ketahui dari kebiasaannya melihat status facebook dan path milik suaminya. “Malah terang-terangan dia menggoda perempuan lain dan mengunggah foto-foto mesra dengan beberapa orang teman perempuannya,” ujar Karin.

“Wong saya saja nggak diakui apalagi anaknya. Memang laki-laki nggak punya tanggungjawab. Mestinya meskipun nggak ke aku, ya ke anaknya lah, wong ini darah dagingnya juga,” curhat Karin.

Sikap semena-semena ternyata bukan hanya ditunjukkan oleh Donjuan, melainkan juga keluarganya. Saat Karin mencoba untuk mengambil surat-surat nikah di rumah Donjuan untuk membuat akta kelahiran putranya, Karin justru dimaki-maki oleh mertuanya. Karin dikatakan sebagai perusak masa depan anaknya.

“Habis dikatakan seperti itu, aku malah diusir. Mereka malah menuduh anakku itu bukan cucunya. Padahal saya siap dites DNA segala. Saya nggak masalah direndahkan dan nggak dianggap. Memang dia anak orang kaya. Tapi kalau anaknya juga nggak diakui, ya aku nggak terima,” kesal Karin. (Radar Surabaya/JPG)