eQuator – Pontianak-RK. Angka kejahatan di Kalbar kini sudah menurun dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga dengan peningkatan penyelesaian kasus.
Meski demikian, pencapaian itu tidak menghentikan jajaran Polda Kalbar untuk bekerja keras melakukan upaya antisipasi. Apalagi memasuki tahun anggaran 2016 ini.
Sebagai salah satu upayanya, Polda Kalbar mengajak setiap komponen masyarakat, agar ikut berperan aktif membangun kesadaran agar siap turut serta mencegah semua aksi kejahatan. Termasuk mengajak dan mengkampanyekan anti kejahatan dengan slogan ‘Turn Back Crime’. Sebagai daerah perekonomian, Kalbar tidak luput dari kejahatan.
Turn Back Crime sebenarnya semboyan atau slogan kampanye Interpol untuk memerangi kejahatan. Seragam berlogo ‘Turn Back Crime’ ini awalnya hanya digunakan untuk Reserse kepolisian internasional. Namun, belakangan sejumlah kalangan masyarakat dunia dan sarana transportasi juga ikut mendukung dan berkampanye dengan slogan itu pada aksesorisnya.
Termasuk di Kalbar sendiri. Awak media Kota Pontianak juga ikut mengkampanyekan slogan itu. Dengan menggunakan baju kerjanya yang berlogo ‘Turn Back Crime’.
“Turn Back Crime ini merupakan suatu semboyan yang sangat baik. Ini bukan hanya bagi kepolisian saja. Saya senang sekali rekan-rekan media juga ikut memakai baju bersemboyan seperti itu, dan di belakangnya ada tulisan jurnalis,” kata Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Kapolda Kalbar, kemarin.
Menurutnya, Kalbar juga merupakan provinsi yang padat penduduknya. Maka sangat rentan dengan kejahatan. Sehingga dengan slogan tersebut, akan lebih mudah bagi kepolisian mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan di Bumi Khatulistiwa ini.
“Dengan slogan ini, kami mengajak masyarakat memerangi bersama setiap kejahatan. Garda terdepannya memang kepolisian, tapi peran serta masyarakat agar tidak terjadi kejahatan, juga penting,” ujar Kapolda arief.
Mungkin dengan ikut berperan dalam mengkampanyekan slogan ini, menjadi salah satu faktor agar kejahatan berkurang. Membuat masyarakat ditakuti oleh para penjahat. Sehingga kata Arief, penjahat tidak takut kepada polisi saja, tapi juga takut kepada seluruh komponen masyarakat di Kalbar.
“Saya berpikir bagaimana kalau seluruh masyarakat mempunyai semboyan yang sama, ikut mengkampanyekan anti kejahatan. Agar kita semua baik itu wartawan, pegawai, guru atau pelajar bahkan sipil, ditakuti oleh penjahat. Sehingga tidak ada penjahat yang berani masuk ke Kalbar,” harapnya.
Kuncinya, lanjut Arief, setiap masyarakat juga harus peduli kepada lingkungan dan diri sendiri. “Jangan ada penjahat yang beraksi di atas Bumi Khatulistiwa ini. Biarkan dia (penjahat) beraksi di dasar samudera sana. Kita tenggelamkan saja ke laut penjahat-penjahat itu,” tegas Kapolda Arief.
Dalam kesempatan itu, Arief juga berterimakasih kepada seluruh awak media. Karena betul-betul mengawal dan mendukung kinerja kepolisian selama ia memimpin Polda Kalbar. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Ini harus kita jaga terus, dimanapun tetap sinergi antara media dengan kepolisian,” harap Kapolda Arief. (oxa)