eQuator – Bengkayang-RK. Kota Bengkayang saat ini mulai dibenahi. Khususnya parit, drainase, rabat beton dan juga penataan pasar.
Seperti terlihat di sekitar Terminal Bengkayang sebelumnya tampak kumuh dan penuh sampah, kini sudah dibenahi.
Kawasan tersebut dibuat parit yang dalam sebagai saluran pembuangan. Kemudian bahu jalan ditinggikan serta tambal sulam di jalan berlobang. Begitu juga bahu jalan kawasan Jalan Ngura, Jalan Jerendeng AR, Jalan Pakok dan sekitarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Bengkayang, Aleksius, S.Sos, M.Si mengaku pada 2015 mulai fokus membangun infrastruktur dalam kota. Alasannya sebagai garda depan Kota Bengkayang. “Jalan di dalam kota akan terus dibenahi ke depannya,” kata Alek.
Dikatakannya, perlu dukungan semua pihak untuk dapat melakukan proses pekerjaan agar lancer. Karena tidak menutup kemungkinan ada beberapa lokasi yang akan terkena dampak pembangunan, sehingga akan dilakukan penataan dan pasti ada yang digusur. “Demi kenyamanan kita bersama, warga harus mendukung pemerintah,” paparnya.
Sebaliknya, beberapa warga menyesalkan adanya pekerjaan di Kota Bengkayang yang terkesan dadakan, tanpa adanya perencanaan yang baik. Sehingga hasilnya kurang maksimal.
“Seperti pekerjaan proyek Jalan Jerendeng AR, yang dikerjakan oleh CV Dellis menggunakan dana APBD Bengkayang sebesar Rp100.000.000. Namun pekerjaan tidak rapi dan terkesan asal jadi. Ini harus menjadi perhatian Pemkab Bengkayang selaku penyelenggara pemerintahan dan membawahi dinas terkait,” ungkap Kristianus, SH, warga Bengkayang.
Ini penting, kata Kristianus. Agar ke depan hasil pekerjaan bisa berjalan dengan waktu yang cukup lama untuk diperbaiki. Jika hanya terkesan asal jadi, maka akan rusak lagi. Mestinya fokus pada pekerjaan yang lebih mengutamakan kualitas. “Apalagi proyek Pengadaan Marka Jalan Pembangunan Halaman Parkir ini di depan mata, jadi harus berkualitas,” ucapnya.
Proyek pengadaan marka jalan ini dengan kontrak No: SPK.02/19.02.01/Dishubkominfo/2015. Lama pekerjaan 15 hari terhitung berakhir pada 30 November 2015. “Dengan waktu yang sangat singkat itu, bagaimana bias menghasilkan pekerjaan bermutu baik,” tegas Kristianus. (kur)