eQuator – Pontianak-RK. Kebiasaan buruk warga Kota Pontianak harus dihilangkan. Misalnya berkerumunan seperti semut saat terjadi insiden kebakaran.
Minggu (20/12) malam, kurang lebih 10 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang terkepung kerumunan warga di lokasi kebakaran Jalan Karimata, Pontianak Utara.
Akibatnya 10 unit mobil Damkar itu tidak sampai ke lokasi kejadian. Hanya beberapa unit mobil saja yang berhasil menembus kerumunan warga. Butuh waktu satu setengah jam api baru dapat dijinakkan, namun 15 rumah kontrakan sudah ludes terbakar.
Rumah yang terbakar itu diketahui milik Abikong, Efendi, Yusuf, Aminah dan Sufai. Sementara pemilik lainnya masih didata.
“Susah kalau seperti ini. Bagaimana kita bisa lewat. Serine sudah dibunyikan, bicara pakai pengeras suara, juga tidak dihiraukan,” celetuk petugas Damkar.
Petugas Damkar itu mengatakan, tidak dapat dibayangkan kalau kebakaran besar terjadi. Namun kondisi masyarakat tetap seperti ini. “Bisa mati kita tugas seperti ini. Lihat itu mobil tidak bisa jalan. Padahal kita merupakan petugas pertama yang diharapkan untuk masuk ke TKP,” sesalnya.
Lokasi kebakaran di Siantan, Pontianak Utara ini memang terlihat dipadati warga. Mereka hanya datang menonton kebakaran. Mereka berbincang di atas sepeda motor dan ada juga di pinggir jalan, seolah-olah melihat pertunjukan hiburan. “Kasihan korban kebakaran,” sambung petugas Damkar itu.
Kapolsekta Pontianak Utara, AKP Ridwan Maliki mengakui mobil Damkar sulit menembus TKP. Situasi lokasi yang berada di tengah gedung dan padat pemukiman, sangat menghambat kerja petugas Damkar. “Ditambah lagi padatnya warga di sekitar TKP,” ujar AKP Ridwan.
Padahal tidak memakan waktu lama untuk memadamkan api. Hanya saja warga memadati lokasi kebakaran, kerja keras petugas Damkar terhalangi. “Kita masih menyelidiki sumber api. Untuk korban jiwa tidak ditemukan,” papar AKP Ridwan. (zrn)