eQuator – Pontianak-RK. Pemerintah diminta tidak tinggal diam terhadap temuan dua pasang anak bawah umur di hotel yang terletak di Jalan Budi Karya, Pontianak Selatan, beberapa waktu lalu. Operasi Pekat besutan Polresta Pontianak yang menemukan mereka.
“Hotel (di Jalan Budi Karya,red) itu sudah sering jadi TKP (tempat kejadian perkara) prostitusi anak bawah umur. Tetapi masih dibiarkan saja. Harusnya ada tindakan dari pemerintah untuk hotel itu,” tegas Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN), Devi Tiomana, kepada Rakyat Kalbar, Minggu (20/12).
Menurut aktivis pembela hak wanita dan anak ini, kepala daerah setempat pernah menegaskan akan menindak hotel nakal, terutama yang membiarkan anak bawah umur menjadi tamu hotel secara berpasang-pasangan. Harusnya omongan seorang kepala daerah direalisasikan.
“Bukan diam seperti sekarang ini. Kalau dibiarkan juga, tinggal masyarakat sajalah menilai hal itu. Jangan sampai ini terus berulang dari tahun ke tahun. Kepolisian juga harus tegas, tindak pelaku yang mencabuli,” ujar Devi.
Selain pemerintah, Devi melanjutkan, kepolisian juga bisa menindak hotel yang memfasilitasi orang menyetubuhi anak di bawah umur. Tidak hanya memeroses pelaku persetubuhan saja. “Polisi dan pemerintah dapat menindak hotel yang membiarkan anak bawah umur menjadi tamu hotel (untuk kegiatan asusila,red),” papar dia.
Karena di dalam UU Perlindungan Anak, sambungnya, setiap orang, lingkungan, dan pihak lainnya wajib melindungi anak agar tak menjadi korban kejahatan. “Pihak pengelola hotel harus selektif dan tegas dalam menerima tamu. Tidak boleh ada itu anak bawah umur ditemukan bersama orang, dewasa maupun anak-anak bukan keluarga, berpasang-pasangan di dalam kamar,” tandas Devi.
Untuk mengetahui data hotel mana saja yang sering dijadikan TKP prostitusi maupun mesum atau asusila anak bawah umur, pemerintah cukup menanyakan kepada polisi. “Polisi itu tahu semua hotelnya. Mereka yang periksa korban prostitusi kok. Silakan rapat kerja dan berikan tindakan kepada hotel nakal di Kota Pontianak ini,” sindirnya.
YNDN juga mengimbau masyarakat Kota Pontianak untuk menjaga anak-anaknya dengan baik dan selalu mengawasi aktivitas anak di luar rumah. “Orangtua adalah kunci agar anak tak menjadi korban asusila,” pungkas Devi. (Zrn)