eQuator – Mandor-RK. Bupati Landak, Dr Adrianus Asia Sidot meresmikan gudang ketahanan pangan di Desa Ngarak, Mandor—Landak, kemarin.
Gudang ketahanan pangan ini menampung hasil padi dari petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agro Mandiri, Desa Ngarak. Sebelum diresmikan, Bupati Adrianus berharap semua bantuan untuk petani digunakan dengan baik, serta dipakai bersama-sama.
“Jangan sampai sudah dibantu, nantinya menjadi masalah sesama petani. Tapi harus dirawat dan digunakan untuk keperluan yang sebenarnya,” harap Adrianus.
Bupati Adrianus bertekat merubah pola pikir petani, agar bisa lebih maju dalam peretanian, dan mendapat hasil banyak. Merubah pola pikir petani agar bisa berhasil. Sedikit demi sedikit petani harus berubah, mau bertani agar berhasil.
“Jangan lagi malu mengaku petani, tapi jadilah petani yang berhasil,” pesan Adrianus.
Ketua Gapoktan Agro Mandiri, Petrus mengatakan, Gapoktan Agro Mandiri dipercayakan mengelola program Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Gapoktan merupakan gabungan kelompok tani yang terdiri 21 kelompok tani, 516 anggota Poktan. Pontesi lahan sawah 612 kektar terdiri dari sawah setengah teknis seluas 327 hektar, digarap dua kali setahun.
Pada 2012 lalu, Gapoktan Agro Mandiri dipercayakan untuk mengelola progam LDPM. Tapi program ini baru bisa efektif pada 2014. “Sebab Desa Ngarak mengalami gagal panen selama empat musim di tahun 2012,” kata Petrus.
Dijelaskan Petrus, bantuan yang diterima Gapoktan Agro Mandiri, dari program LDPM tahap 1 Rp150 juta, untuk bangunan gudang LDPM Rp30 juta. Kemudian untuk biaya cadangan pangan Rp20 juta, untuk kegiatan distribusi pangan Rp100 juta. Kemudian tahun 2014 mendapat tambahan modal sebesar Rp75 juta.
“Jadi, untuk kegiatan distribusi pangan sudah ada Rp75 juta. Total dana yang dikelola Gapoktan Agro Mandiri, termasuk bantuan bangunan gudang Rp225 juta,” jelas Petrus.
Dari cadangan pangan dibelikan gabah kering giling, kemudian dipimjamkan kepada petani, sudah ada yang dikembalikan. “Kami sangat berterima kasih kepada ketahan pangan, dengan adanya program ini gabah-gabah petani dapat diserap dan petani tidak kesulitan menjual gabah atau beras mereka,” jelas Petrus. (ius)