
Sintang-RK. Peredaran Narkoba skala besar kini merambah ke Kabupaten Sintang. Wakil Bupati Drs. Askiman, MM meminta semua lini, baik aparat hukum , pemerintah desa dan tak kalah penting orangtua, melakukan pengawasan.
“Peredaran narkotika di Kabupaten Sintang semakin marak. Hampir 5 Kg narkoba jenis sabu masuk ke Kabupaten Sintang dalam kurun waktu satu minggu,” kata Askiman saat munutup Seminar Musik Gerejawi di GKII Gracia, Kamis (25/2).
“Kita minta pengawasan dari semua lini, agar hal-hal negatif seperti ini tidak merusak para generasi muda kita di masa akan datnag,” sambungnya.
Askiman mengatakan, saat ini khususnya di kota-kota besar, peredaran Narkoba sedang di tekan secara habis-habisan. “Maka kita juga perlu perhatian khusus akan hal tersebut,” ujarnya.
Belum lama ini, kata dia, Sat Narkoba Polres Sintang meringkus pelaku beserta Narkoba jenis sabu. Dengan adanya penakapan tersebut, sudah jelas keberadaan barang haram itu ada di tengah kehidupan warga Sintang. “Untuk itu saya minta kepada masyarakat selalu waspada mengenai Narkoba,” tegas dia.
Menurut Askiman, untuk menekan penyalahgunaan Narkoba tidak serta mereta menjadi tanggungjawab Pemkab dan aparat hukum. Peran serta orangtua juga penting dalam menekan penyalahgunaan Narkoba itu. “Jadi tumbuhkan sisi negatif akan bahaya Narkoba dan dampaknya kepada anak-anak kita sejak dini. Sehingga, ketika mereka tumbuh dewasa dapat terhindar dari gangguan hal-hal yang negetif seperti Narkoba itu,” ungkapnya.
Askiman mengingatkan, peran orangtua terhadap anak-anaknya sangatlah penting. Sebab, wajib bagi orangtua melakukan pengawasan dan kontrol secara rutin terhadap kegiatan ana-anaknya, serta lingkungan pergaulan anak- anaknya tersebut. “Jauhi anak-anak kita dari lingkungan yang negatif, jangan sampai anak-anak kita terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba. Jika itu terjadi, maka akan bahaya para generasi muda kita dimasa akan datang,” ungkap Askiman.
Wakil Ketua DPRD Sintang, Terry Ibrahim meminta semua lini tidak menjadi penonton akan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba. Apabila itu terjaid, maka Sintang akan gawat narkoba.
“Mari sama-sama kita menekan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Sintang ini. Ayo kita selamatkan para generasi muda di masa akan datang dari bahaya Narkoba,” tegas Terry Ibrahim.
Menurutnya, wilayah perbatasan sangat rentan akan peredaran barang haram tersebut. Sebab, wilayah Sintang ada tiga kecamatan, Ketungau Hulu, Ketungau Tengah dan Ketungau Hilir yang berbatasan langsung dengan negera tetangga (Malaysia).
“Jadi sudahb seharusnya pengawasan kita tingkatkan lagi. Sehingga barang haram tersebut tidak masuk dan merusak generasi muda khususnya di Kabupaten Sintang,” kata Terry.
Dikatakan Teryy, modus operandi para pelaku Narkoba di wilayah perbatsan, tidak lagi mengirim barang jenis Narkoba melalui kendaraan roda empat dan pesawat. Sebab, di wilayah perbatsan ada jalaur tikus yang kemungkinan besar dimanfaatkan para pelaku memasukan barang haram tersebut dengan berjalan kaki.
“Maka kita minta pemerintah desa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, menidirkan atau mengaktifkan kembali Poskamling. Jika menemukan orang yang dicurigai atau tidak dikenal, segera dilakukan pemeriksaan. Apabila menemukan Narkoba apa pun jenisnya segera laporkan hal tersebut kepada aparat hukum terdekat, sehingga dapat ditindaklanjuti,” tegas Terry.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Hamka Saptono