eQuator.co.id – Sambas-RK. Selama enam bulan kedepan, sebanyak 30 pelajar Kelas III SDN 43 Desa Dungun Perapakan, Kecamatan Tebas terpaksa melaksanakan aktivitas belajar mengajar di dalam tenda bantuan dari Polres Sambas.
“Kemarin sudah dipasang tenda bantuan dari Polres Sambas. Proses belajar dan mengajar di dalam tenda langsung dimulai,” ungkap Kepala SDN 43 Dungun Perapakan, Effendi, Jumat (19/1).
Siswa kelas III akan belajar di dalam tenda hingga gedung baru selesai dibangun. Dia berterimakasih atas bantuan yang diberikan jajaran Polres Sambas, pasca kebakaran yang menghanguskan 9 ruangan yang terdiri dari 6 ruangan kelas, 1 ruangan dewan guru, 1 ruangan kepala sekolah dan 1 ruangan tata usaha, Minggu malam (14/1). “Pelajar merasakan suasana berbeda dan leluasa. Mereka bersemangat ingin masuk tenda,” jelasnya.
Diakui Effendi, tenda bantuan dari Polres Sambas sangat membantu agar pelajar tetap bisa menimba ilmu. “Semangat belajar sangat tinggi, walaupun di dalam tenda,” ucapnya.
Effendi memprediksi, pelajar akan belajar di dalam tenda hingga enam bulan kedepan, karena pembangun ruang kelas memakan waktu sekitar enam bulan. “Informasi yang saya terima akan ada dua lokal yang dibangun, paling lambat enam bulan kedepan,” pungkasnya.
Terpisah, Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc menegaskan, tidak perlu diskusi panjang, namun solusi untuk segera membangun kembali gedung SDN 43 Desa Dungun Perapakan, Kecamatan Tebas yang mengalami kebakaran beberapa hari yang lalu. “Kita akan melakukan tindakan dan respon cepat terkait pembangunan kembali gedung SDN 43 Desa Dungun Perapakan yang mengalami kebakaran. Tak perlu diskusi panjang, solusinya adalah untuk segera dibangun kembali,” tegas Bupati, Jumat (19/1).
Pemkab Sambas akan mencarikan dana dan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembangunan kembali gedung SDN 43 tersebut. “Saya sudah berkomunikasi dengan Kabag SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, untuk mencari solusi bagaimana agar gedung tersebut segera dibangun kembali,” terangnya.
Namun dalam pemerintahan, papar Bupati, ada mekanisme dan prosedur yang harus dipenuhi lebih dahulu. Dia memastikan gedung tersebut akan secepatnya dibangun. “Dalam pemerintahan pasti ada mekanisme dan prosedur yang diselesaikan atau dipatuhi. Namun kita akan berusaha secepat mungkin untuk membangun gedung tersebut. Kita inginkan proses belajar dan mengajar tetap berjalan. Kita akan pantau lagi apa yang bisa kita berikan, agar anak-anak bisa belajar saat tahap pembangunan gedung baru,” tutupnya.
Reporter: Sairi
Editor: Yuni Kurniyanto