eQuator.co.id – Pontianak-RK. 26 Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia tiba di Pontianak, Kal, Jumat (10/2) siang. Dari Bandara Internasional Supadio, mereka menuju Istana Rakyat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak Selatan.
Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Christiandy Sandjaya, SE, MM Konsulat Jenderal RI Serawak, Kuching dan Wakapolda menyambut kedatangan 26 Dubes di depan Istana Rakyat. Wagub menyalami satu persatu tamu yang hadir.
Wagub menjamu tamu untuk makan siang. Usai menyantap makanan khas Kalbar, 26 Dubes diajak menyaksikan pertunjukan naga di halaman Istana Rakyat Kalbar.
Kepada 26 Dubes, Wagub Christiandy menyampaikan, Provinsi Kalbar memiliki keberagaman budaya. Bahkan seluruh budaya yang dimiliki Indonesia ada di ‘Negeri Borneo Barat’. Kalbar juga menyimpan potensi budaya yang unik dari leluhur.
“Sehingga apabila dikemas dengan baik, tentu menjadi aset yang tak ternilai harganya. Ini untuk meningkatkan pembangunan di daerah khususnya pengembangan sektor pariwisata,” ujar Wagub Christiandy kepada awak media, kemarin.
Christiandy menuturkan, Pemprov Kalbar berkomitmen mendorong dan memberdayakan potensi budaya. Hal itu bertujuan untuk pengembangan pariwisata. “Salah satu wujud nyata dari komitmen itu dengan menggelar berbagai event upacara adat seperti Robo-Robo, Gawai Dayak, Naik Dango maupun Capgome,” ujarnya.
Menurut Christiandy, event budaya itu penting serta strategis dalam menyukseskan pembangunan maupun pengembangan nilai-nilai budaya. Sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah yang menginginkan pembangunan pariwisata Kalbar berbasis alam dan budaya.
Kedatangan para Dubes untuk Indonesia diyakini akan membawa dampak yang sangat luar biasa. Khususnya untuk kepentingan memperkenalkan Kalbar di kancah Internasional.
“Saya berterima kasih kepada para Dubes beserta seluruh tamu yang telah hadir memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan event etnik di Kalbar,” kata Wagub Christiandy.
Usai menjamu Dubes di Istana Rakyat, Wagub Christiandy dan Wakapolda membawa para tamu mengunjungi Masjid Raya Mujahidin dan Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak.
Tatung Siap Beraksi
Sebanyak 500 tatung siap beratraksi memeriahkan Festival Imlek dan Capgome Singkawang, Sabtu (11/2). Dimana start pawai tatung dimulai di Jalan Ali Anyang hingga Jalan Diponegoro, mengelilingi pusat Kota Singkawang kemudian berbelok ke arah Jalan SM Tsafioeddin.
“Untuk persiapan teknis, tentu sudah kelar dan jadwal acara tidak ada perubahan,” ujar Andi Victorio, Sekretaris Panitia Imlek dan Capgome di sekretariatnya, Jumat (10/2).
Pawai tatung akan dibuka pagi ini dan direncanakan selesai sebelum pukul 12.00. Andi berharap, semua agenda rangkaian pagelaran Capgome berjalan lancar dan sukses, didukung cuaca yang cerah. “Mudah-mudah tidak hujan, sehingga seluruh rangkaian berjalan lancar dan meriah,” harapnya.
Naga Terpanjang
Pawai lampion rangkaian Festival Imlek dan Capgome Singkawang disambut meriah masyarakat. Pawai lampion dilepas Walikota Drs. H. Awang Ishak, M.Si di Jalan Pelita, tak jauh dari Stadion Kridasana Singkawang, Kamis (9/2) malam.
Pawai lampion diikuti 33 peserta. Terdiri dari berbagai kendaraan hias roda empat dan roda dua. Kemudian dimeriahkan dengan pawai naga sepanjang 178 meter yang memecahkan rekor MURI.
Jalur yang dilintasi pawai lampion, Jalan Pelita memasuki Jalan Diponegoro, Jalan Niaga, Jalan Budi Utomo, Jalan Nusantara, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kalimantan, Jalan Setia Budi, Jalan GM Situt, Jalan Yohana Godang, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ali Anyang dengan finish Singkawang Grand Mall.
Sedangkan jalur naga terpanjang dari Stadion Kriadasan memasuki Jalan Diponegoro, Jalan Kurau, Jalan Setia Budi dan berakhir di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang.
“Kita berharap pawai lampion ini tetap meriah setiap tahunnya. Diharapkan tahun depan lebih meriah lagi,” ujar Bui Hiung yang menyaksikan pawai lampion.
Walikota Awang Ishak mengatakan, puncak perayaan Capgome berlangsung semarak. Bahkan lebih ramai dari tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan even ini berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Festival kali ini dihadiri Dubes negara tetangga dan Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang.
Laporan: Deska Irnansyafara, Suhendra
Editor: Hamka Saptono