eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Barat (Kalbar) selama periode 2018 mencatatkan angka tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikannya mencapai 12 ribu pengunjung.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat, selama tahun 2018 jumlah kunjungan wisman mencapai 70.578 kunjungan atau naik 20,66 persen dibanding jumlah kunjungan selama tahun 2017 yang tercatat 58.492 kunjungan.
“Peningkatan pertumbuhan kunjungan wisman pada 2018 ini, diharapkan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang,” kata Kepala BPS Kalbar, Pitono, kemarin.
Kunjungan wisman ke Kalbar yang datang selama tahun 2018 terdata melalui empat pintu masuk. Rinciannya, Bandara Supadio mencapai 23.029 kunjungan atau 32,63 persen, PLBN Entikong sebesar 22.663 kunjungan atau 32,11 persen, diikuti PLBN Aruk 18,05 persen. Sementara kedatangan wisman terendah adalah melalui PLBN Nanga Badau 17,21 persen.
Secara keseluruhan, wisman berkebangsaan Malaysia yang datang ke Kalimantan Barat merupakan wisman dengan jumlah kunjungan terbanyak, yaitu 56.002 kunjungan atau 79,35 persen dari total wisman 70.578. Sementara wisman yang berkebangsaan China dan Taiwan, masing-masing 1,36 persen dan 1,16 persen.
BPS Kalbar juga mencatat, pola kunjungan wisman ke provinsi ini. Pada 2018, puncak kunjungan wisman terjadi pada bulan Desember yang mencapai 8.625 kunjungan atau 12,22 persen dari keseluruhan wisman yang berkunjung. Sedangkan jumlah kunjungan wisman terendah terjadi pada April yang tercatat sebesar 5,54 persen.
“Jika dilihat dari pola pertumbuhan per bulan selama tahun 2018, kenaikan terbesar terjadi pada bulan Juni yang mencapai 45,27 persen, diikuti bulan Februari sebesar 44,27 persen. Sementara itu, penurunan tertinggi kedatangan wisman ke Kalimantan Barat tejadi pada bulan Juli 2018 sebesar 39,97 persen,” sebutnya.
Sementara jumlah kunjungan wisman ke Kalimantan Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan tren meningkat. Jumlah wisman tahun 2018 mencatatkan angka tertinggi.
“Tercatat jumlah wisman tahun 2017 mencapai 58.492, 2016 sebesar 37.125, 2015 sebanyak 28.789, serta 2014 mencapai 31.021 kunjungan,” paparnya.
Pitono menambahkan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang digalakkan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan pemasukan devisa negara. Khusus di Kalbar, sektor ini sangat berarti dalam memacu perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya.
“Pesona alam yang indah, warisan budaya dan kesenian yang tinggi dan menarik, aneka ragam adat istiadat, peninggalan masa lampau yang bernilai, serta keramahan masyarakatnya merupakan daya tarik yang besar dan tidak akan ada habis-habisnya bagi wisatawan mancanegara,” terangnya.
Akan tetapi Kepala BPS Kalbar ini memandang, terkait hal ini tentu diperlukan dana yang tidak sedikit dalam meningkatkan pembangunan kepariwisataan yang selama ini telah dilaksanakan di provinsi ini. Oleh sebab itu, peran serta masyarakat di dalam menggarap obyek-obyek wisata sangat diperlukan.
Dalam berbagai hal menurutnya juga perlu ditingkatkan sarana dan pasarananya baik penyediaan hotel atau akomodasi yang memadai maupun penambahan fasilitas-fasilitas lain seperti restoran, jasa boga, serta biro-biro perjalanan.
“Ini tentunya didukung pula dengan upaya promosi kepariwisataan dengan memperkenalkan objek-objek wisata diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalbar,” tandasnya.
Laporan : Nova Sari
Editor : Andriadi Perdana Putra