-ads-
Home Rakyat Kalbar Mempawah 17 Rumah di Anjongan Rusak Diterjang Puting Beliung

17 Rumah di Anjongan Rusak Diterjang Puting Beliung

RUSAK. Kondisi rumah warga pasca diterjang angin puting beliung di Anjongan Melancar - Ari Sandy

eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Sebanyak 17 bangunan milik warga di Kampong Paoh RT 15 RW 01, Kelurahan Anjongan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, rusak setelah diterjang angin puting beliung, Rabu (22/5) sore.

 

Terjangan angin puting beliung yang berlangsung selama lima menit itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun menyebabkan sejumlah rumah warga rusak berat. Angin merobohkan dinding dan menerbangkan atap bangunan hingga ratusan meter.

-ads-

 

Supangat warga Kampong Paoh menceritakan, saat angin puting beliung menerjang, dia dan warga lainnya berhamburan keluar rumah dan mencari tempat aman. Hujan juga begitu deras menderu hingga teriakan warga nyaris tak kedengaran.

 

“Warga panik semua, lihat angin kencang sekali, teriak pun tidak kedengaran. Lampu seketika padam dan puting beliungnya menggulung seperti ombak, namun tidak lama sekitar lima menit sudah selesai. Rumah sudah pada hancur,” ungkapnya.

 

Menurut Supangat, akibat terjangan angin, setidaknya ada delapan rumah yang rusak parah dan sisanya porak poranda karena atapnya lepas. Beberapa unit mobil juga rusak akibat tertimpa atap yang roboh. Sementara beberapa pohon juga ikut tumbang.

 

Angin yang begitu kencang bertiup sebanyak dua kali. Dimana tiupan pertama membuat beberapa atap terlepas, dan tiupan kedua membuat atap melayang-layang dan beberapa dinding batako roboh.

 

“Angin datang dari areal persawahan, karena di sini lokasi pemukiman warga berada di dekat sawah yang luas, tidak jauh dari gunung. Jadi tidak ada penghalang bagi angin puting beliung itu. Atap bengkel las saya habis terbang semua, bahkan ada yang melayang sampai 200 meter jauhnya, dan kebanyakan hilang entah kemana,” ucapnya.

 

Supangat tak menyangka angin merusak rumahnya. Saat itu terjadi hujan deras disertai angin kencang, kilat dan guntur sedang melanda.

 

“Kami sempat panik ketika angin kencang datang tiba-tiba. Karena bunyi dinding rumah mulai terangkat di hantam angin kencang,” ungkapnya.

 

Selain merusak bangunan rumah, terjangan angin kencang juga menimbulkan trauma terhadap dirinya dan anaknya yang ada di dalam rumah tersebut.

 

“Kami terkejut pada saat angin kencang menerjang rumah, saya posisinya saat itu sedang berada di dalam rumah,” katanya.

 

Dia berharap dengan kejadian ini ada bantuan yang disalurkan oleh pemerintah untuk warga yang menjadi korban.

 

“Sekecil apa pun bantuannya akan kami terima untuk sedikit meringankan beban hidup kami para korban,” harapnya.

 

Laporan: Ari Sandy

Editor : Indra

Exit mobile version