eQuator.co.id – PEKANBARU (RP) – Wajah Zulkaiman (21) masih terlihat pucat. Ia salah seorang Karyawan ritel Alfamart yang berada di Jalan Inpres tepatnya di Persimpangan Jalan Handayani, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, yang menjadi korban perampokan, Kamis (14/4) dini hari.
Saat ditemui Riau Pos Kamis (14/4) pagi, bicaranya pun seperti orang ketakutan. Ia mengaku masih merasa trauma atas peristiwa perampokan yang dialaminya. “Saya masih merasa takut, perampoknya tadi pakai senpi, parang dan llinggis” jelasnya dengan raut wajah pucat.
Diceritakannya sebelum perampokan itu terjadi, awalnya sekira pukul 05.00 WIB, pagi itu ia sedang berjaga-jaga dikasir tempat biasanya menunggu pelanaggan setianya. Namun secara tiba-tiba tiga orang pria bertopeng menggunakan sebo penutup wajah berwarna hitam datang mengarahkan senjata api.
“Pelakunya menggunakan mobil Avanza warna silver, saya kira konsumen mau ke sini sebelumnya tidak ada rasa curiga,” jelasnya.
Tak perlu butuh waktu lama pelaku yang berjumlah 3 orang, saat itu langsung mengancam dirinya dengan menggunakan senjata api dan sempat mengatakan, “Jangan melawan kamu, kalau melawan saya tembak,” ceritanya dengan wajah ketakutan.
Kondisi ruangan bertambah mencekam saat pelaku mengikat kedua tangan dan mata serta bagian wajah lainnya dengan menggunakan lakban. Bukan hanya dirinya saja, temannya Usman (23) yang sedang menyusun roti di rak-rak toko saat itu juga menjadi korban penyekapan para pelaku.
“Kami berdua disini. Kalau teman saya, kakinya aja yang diikat, dia saat itu lagi menyusun roti,” jelasnya.
Sambung Zulkaiman, setelah para pelaku mengikat mereka, saat itu tamu yang tidak diundang tersebut langsung mengotak-atik meja kasir mencari kunci berangkas tempat penyimpanan uang. Lantaran tak berhasil menemukan kunci, para pelaku kembali menghampiri temannya, Usman yang terbaring dan membuka ikatan kaki temannya tersebut.
Hingga para pelaku mengarahkan temannya mencari kunci dan membuka barangkas di lantai dua toko. “Mereka mengambil uang dibrangkas berkisar Rp18 juta, rokok, coklat, hendphon, hardis CCTv, tablet toko,” ungkapnya.
Setelah beraksi para pelaku langsung membawa Hardis CCTv yang tersimpan di sudut ruangan toko dan meninggalkan mereka begitu saja. “Kami trauma pak, beruntung ada hendphone di saku celana saya untuk melapor ke atasan kami,” jelasnya.
Setelah atasannya melapor, pihak keplolisian (Polsek Bukit Raya) langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP.
“Kejadian ini benar, kami telah ke lokasi dan meminta keterangan korban serta saksi, dari ketarangan yang kita dapatkan pelaku berjumlah tiga orang dengan menggunakan mobil avanza warna silver. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, total kerugian yang dialami toko ditaksir mencapai Rp25 juta,” jelas Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya Ipda M Bahari Abdi SH saat dikonfirmasi kemarin. (M)