eQuator – Sambas-RK. Hanya karena putus cinta, Yakob Fotinais, 26, mengakhiri hidupnya dengan tali nilon di kamarnya. Jasad karyawan perkebunan sawit PT KSUP, Desa Seret Ayon, Tebas—Sambas itu ditemukan Onam Suan, rekan kerjanya, Minggu (13/12) pukul 21.00.
“Korban merupakan warga Dusun Oemasi, Desa Oemasi, Mekamese—Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Kapolres Sambas AKBP Sunario melalui Kasat Reskrim AKP Eko Mardianto, Senin (14/12).
Dikatakan AKP Eko, malam itu Onam Suan nonton TV. Dia mendengar nada dering handphone Yakob yang terus bordering di kamarnya. Penasaran, Onam Suan mengambil senter dan melihat dari pentilasi kamar. Alangkah terkejutnya dia, melihat rekan kerjanya sudah terbujur kaku di tali gantungan.
Setelah melihat posisi temannya tergantung, Onam Suan berteriak memberitahu Yapet Takaeb, rekan kerja lainnya yang tinggal tidak jauh dari mess Yakob di Komplek Devisi IV. “Secara bersama-sama, Onam Suan dan Yapet Takaeb memanggil security PT KSUP, kemudian mendobrak pintu kamar,” jelas AKP Eko.
“Korban terlihat dalam posisi tergantung tak bernyawa, dengan posisi leher terikat tali nilon yang diikat di lubang ram pintu kamar,” sambung AKP Eko.
Selain melihat jasad korban tergantung, rekan kerjanya menemukan pesan berupa tulisan di dinding pintu kamar Yakob. Dari tulisan itu, diketahui motif Yakob gantung diri. “Jadi dugaan sementara korban bunuh diri lantaran putus cinta,” ungkap Kasat Reskrim.
Jenazah Yakob diturunkan dengan cara memotong tali nilon. Berdasarkan keterangan pihak PT KSUP, jenazah Yakob dibawa ke Puskesmas Tebas untuk divisum. Kemudian dibawa ke RSUD Pemangkat. “Hasil visum, korban meninggal akibat bunuh diri. Keluar air mani, kotoran di dubur mayat dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ungkap AKP Eko.
Pihak PT KSUP menjelaskan, jasad Yakob akan dibawa ke Pontianak, selanjutnya diterbangkan ke Kabupaten Kupang—NTT. (edo)