Merantau keluar Kalbar tak membuat Muhammad Irfan Hadari melupakan kampung halamannya. Dunia selebriti pun tak bisa meluruhkan kecintaan akan kitab suci di benak pria yang lebih dikenal sebagai Ifan Govinda itu. Jumat (26/1), ia mendirikan Balai Tahfidz Alquran Anjang Hadari.
Maulidi Murni, Pontianak
eQuator.co.id – Sebuah rumah yang berada di Jalan Parit H. Husin 2, Komplek Fajar Permai, No. A14, Pontianak, dulunya merupakan kediaman milik orangtua Ifan. Pelantun “Siapa yang Pantas” ini tinggal di sana sedari kecil hingga dia lulus SMA.
“Sampai akhirnya bekerja di Jakarta, tahun 2010 ketika ayah meninggal dunia lalu dikontrakkan,” tutur Ifan, kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (27/1).
Demi mengenang almarhum ayahnya, H. Hadari H. Majrie, Ifan tak lagi mengontrakkan rumah tersebut tahun ini. Ia ingin memanfaatkannya, dijadikan rumah tahfidz Alquran. Dimana nantinya orang-orang dapat belajar membaca serta menghafal Alquran di rumah tersebut.
Dikatakan Ifan, almarhum ayahnya merupakan penggiat Alquran. Pernah menjadi pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Bahkan, di akhir masa hidup, ayahnya pernah mengharumkan nama Kalbar dan Indonesia dalam lomba tilawatil Quran, meraih juara 3 di Brunei Darussalam untuk kategori 50 tahun ke atas.
Wacana Vokalis Band Govinda mendirikan balai tahfidz sebenarnya sudah lama. Sempat berkolaborasi bersama Ustad Sabhan A. Rasyid. Namun niat mulia mereka terhenti sejenak ketika Ustad Sabhan tutup usia.
Yang namanya keinginan baik, jamak diijabah Allah SWT. Jalan Ifan untuk memuliakan Islam terus diberikan kepadanya. Pada 2017, ia bertemu seorang teman dari Yayasan Baitul Maal Munzalan Indonesia. Idenya mendirikan balai tahfidz diterima dan selanjutnya beberapa program disiapkan.
“Jumat (26 /1) kemarin kita resmikan Balai Tahfidz Al Quran Anjang Hadari, hasil kerja sama dengan Yayasan BaitulMaal Munzalan Indonesia,” tutur Ifan.
Di rumah tahfidz itu, ada beberapa program yang akan dijalankan bagi orang-orang yang ingin belajar dan menghafal Alquran. Sebelum masuk balai tahfidz ini, akan ada tes kecil untuk melihat sejauh mana kemampuan membaca Alquran. Barulah ditentukan akan masuk ke program mana Si Calon Penghapal Alquran tersebut.
Ifan menyebut, bisa jadi bakal ada beasiswa yang diberikan kepada para murid yang lulus belajar di balai tahfidz itu. Melanjutkan pendidikan tentang Alquran ke Mesir.
Siapa saja, lanjut dia, boleh belajar di rumah tersebut tanpa batasan usia. Dari anak kecil hingga orangtua. Dan tidak dipungut biaya. Bagi yang mau berinfaq juga dipersilahkan untuk memuliakan yang mengajar. Waktu belajar pun setiap hari.
“Saya berharap rumah ini bermanfaat untuk mengkaji Alquran sehingga nanti lahir lah penghafal Quran yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkas Ifan. (*)