eQuator.co.id – Pontianak. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus berupaya menyiapkan jaringan untuk implementasi layanan 5G. Sejumlah inisiatif telah dilaksanakan gunameningkatkan kapasitas jaringan dan efisiensi jaringan yang mencakup radio, transport, dan core.
Sejumlah uji coba 5G juga telah dilaksanakan sejak 2017 silam hingga saat ini. Salah satu yang baru saja dilakukan adalah uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G. Teknologi ini memungkinkanpemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G.
Layanan 5G akan menjadi solusi atas terus meningkatnyatrafik data hingga tahun-tahun ke depan. Trafik data diperkirakan akan terus mendominasi, contohnya layananvideo, salah satu layanan dengan kapasitas besar, yang diprediksi akan mencapai 82% trafik data pada tahun 2022 nanti. Saat ini jaringan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telahmembentang dari Sabang hingga ke Merauke, termasuk di kawasan perkotaan maupun pedalaman, dengan 100% jaringan LTE.
Hingga Desember 2020 ini, jangkauan layananXL Axiata mencakup 34 provinsi, 458 kota/kabupaten, dan 60.623 desa, termasuk 353 desa 3T (USO) dengan total BTS sebanyak 143 ribu. Serta didukung oleh jaringan fiber optic yang membentang sepanjang lebih dari 100.000 km di seluruh Indonesia.
Peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan dilakukansecara menyeluruh, baik pada jaringan radio, transport maupun core. Pada sisi radio, peningkatan dilakukan denganmodernisasi perangkat radio serta implementasi Carrier Aggregation.
Selain itu, dalam rangka inovasi untukmeningkatkan penetrasi jaringan, XL Axiata juga melakukanuji coba teknologi Open RAN. Kemudian pada sisi transport, dilakukan fiberisasi dan Segment Routing. Pada jaringancore, XL Axiata menerapkan teknologi Cloud based Core dan Distributed Core, serta Control and User Plan Separation.
Selain peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan, dalamrangka persiapan 5G, XL Axiata juga telah melakukanserangkaian uji coba terkait 5G, seperti 5G outdoor, 5G eMBB, smart city, hologram, serta pengujian beberapaspektrum 5G seperti milimeter wave, serta DSS.
“Cepat atau lambat layanan 5G sudah pasti akan diimplementasikan di Indonesia, karena itukami tidak pernah berhenti untuk menyiapkan jaringan kami lewat serangkaian inovasi. Akan tetapi, layanan 5G tentu sajamembutuhkan kesiapan ekosistem lainnya, termasukketersediaan spektrum 5G dengan lebar pita yang optimal,” ujar Director & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam rilisnya.
Menurut Gede, untuk bisa memberikan pengalaman 5G yang sesungguhnya, dibutuhkan spektrum dengan lebar kanalyang lebih besar. Inovasi teknologi 5G memungkinkankoneksi dengan kapasitas yang jauh lebih besar, untuk itudibutuhkan kanal bandwidth yang lebih lebar.
Setelah lelang2.3GHz selesai, XL Axiata menunggu lelang spektrum 5G selanjutnya, yaitu 700MHz, 2.6GHz, 3.5GHz, 28GHz dengantotal 1280MHz. XL Axiata berharap pengadaan spektrum 5G tersebut dapat segera terealisasi sesuai dengan rencanapemerintah
Gede berharap keseluruhan ekosistem teknologi 5G dapatsegera benar-benar bisa terbentuk di Indonesia, sepertiketersediaan spektrum 5G, kesiapan infrastruktur, kesiapanuse case, serta kesiapan perangkat pengguna yang terjangkau oleh pelanggan.
“Layanan 5G sudah mulaiditerapkan di sejumlah negara maju, dan tidak lama lagi akanditerapkan di Indonesia. Menurutnya, banyak persiapan yang harus dilakukan dan berjalan beriringan, baik dari sisioperator, maupun juga ekosistem penunjangnya,” pungkasnya. (Ova)