World Need Agriculture, Jadi Motivasi Usahanya

Zuhriful Irawan/Owner Media Tanam AgriZEA

eQuator.co.id – “World need agriculture (dunia butuh pertanian). Jadi tidak ada yang tidak butuh dengan pertanian,”. Itulah motivasi Zuhriful Irawan, pria kelahiran Kabupaten Mempawah 18 September 1988 ini menggeluti usaha di bidang media tanam.

Media tanam yang diproduksi oleh pengurus Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kabupaten Mempawah ini berasal dari limbah debu sabut kelapa (cocopeat) yang dibrand dengan nama AgriZEA.

Agrizea ini berdiri sejak 16 februari 2015. Di samping berusaha, pria tamatan SMK yang aktif di kepengurusan KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Provinsi Kalbar ini juga memproduksi sayur-sayuran, sebagai penyalur hobinya.

Lebih lanjut, seperti apa usaha pria yang juga pernah jadi pengurus KNPI dan pengurus P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Swadaya) Perisai Alam Lestari Kabupaten Mempawah. Berikut selengkapnya ketika diwawancarai Rakyat Kalbar, Minggu (17/4) kemarin.

 

+ Bisa dijelaskan model media tanam yang anda kembangkan ini?

– Debu sabut kelapa limbah dari pabrik sabut kelapa kita beli dan dicampur dengan sekam padi yang juga dari limbah pabrik penggilingan padi.

Kemudian kita olah menjadi media tanam yang steril, yang kaya akan unsur hara dengan teknologi sederhana. Sehingga menjadi media tanam yang sangat cocok untuk tumbuh tanaman. Menjadi media tanam super yang sangat cocok untuk sayuran daun dan buah dengan metode tabulampot, atau metode budidaya tanaman buah dalam pot.

 

+ Bisa anda jelaskan brand AgriZEA yang anda gunakan ini?

–  AgriZEA adalah singkatan dati dua kata yakni Agri dari kata agribisnis, karena usaha saya dibidang agribisnis. Dan ZEA, hanya huruf depan dari nama saya, istri saya dan anak pertama saya. Maksudnya biar berkah, amin.

AgriZEA ini baru berdiri sejak 16 Februari 2015. Bertepatan tanggal ulang tahun anak pertama saya. Sekali lagi biar berkah, amin.

 

+ Di mana lokasi AgriZEA ini?

– AgriZEA beralamat di Jalan Semparong RT 013 RW 007 Dusun Lestari Desa Semudun Kecamatan Kunyit Kabupaten Mempawah. Di sana saya menggunakan lahan tidak luas dari 0,5 hektar untuk media tanam. Selain itu, saya juga memproduksi sayuran, sekaligus untuk menyalurkan hobi saya.

 

+ Secara umum, kapan dan apa motivasi awalnya anda terjun ke dunia usaha?

– Kalau ditanya sejak kapan memulai agribisnis, sejak dari saya selesai sekolah di SMK Negeri 01 Mempawah Timur tahun 2006/2007, jurusan pertanian.

Kalau ditanya alasan kenapa saya pilih agribisnis, jawabannya saya alumni SMK Negeri 01 Mempawah jurusan pertanian dan sekarang masih melanjutkan kuliah di Universitas Panca Bakti Pontianak Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis.

 

+ Karena itukah anda memilih usaha di agribisnis?

– Kalau ditanya kenapa pilih agribisnis banyak orang yang hidupnya berkah di bidang petanian, pertanian tidak ada matinya. Banyak duit yang bisa didapat dari hasil pertanian, mau harian, bulanan, mingguan atau tahunan kita yang atur dan yang pasti kite bosnya.

Saya sangat senang kalau ada orang yang  bertanya kenapa jadi petani, saya akan jawab saya pengusaha tani. Dan kalau lagi bertanya kenapa pilih pertanian, semua orang tau walau kadang tak mau tau. World need agriculture. Dunia butuh pertanian. Jadi tidak ada yang tidak butuh dengan pertanian.

 

+ Sejauh ini seperti apa perkembangan usaha anda ini?

– Karena masih terbilang baru, untuk pemasaran belum luas.

 

+ Seperti apa pemasarannya dan berapa harga yang anda tawarkan?

– Kami pernah kirim ke perusahaan HTI di Ketapang, dengan pemesanan 8 ton, mereka yang ambil di tempat. Kalau untuk Kabupaten Mempawah biasa yang pesan ibu-ibu rumah tangga untuk media bunga dan sayuran polybag atau pot. Untuk harga perkarung pakan 50 Kg Rp20.000.

 

+ Bagaimana dengan konsumen yang jauh?

– Kami menyediakan jasa pesan antar. Untuk pemesanan kita buka via telpon atau SMS di nomor HP: 085252516214, BBM: 59C594B2, dan WA: 08982495857.

Kalau wilayah Mempawah dan sekitarnya tidak dikenakan ongkos kirim.

 

+ Sejauh ini apa kira-kira kendala yang dihadapi?

– Sarana operasional angkutan masih sewa, bahan baku cocopeat masih beli di pabrik. Kemudian, masih harus banyak edukasi ke konsumen akan produk kita,  karena konsumen masih senang dengan media tanah dan belum paham akan keuntungan dari media yang kita buat, belum paham akan media steril, ringan, kaya unsur hara, daya serap dan daya simpan air tinggi.

 

+ Kalau boleh tahu berapa rata-rata omzet yang anda hasilkan dari media tanam ini?

– Kalau omzet perbulan belum bisa ditetapkan, tapi dikisaran dari Rp2 juta-Rp5 juta. mudah-mudahan ke depan ada pesanan dalam jumlah besar, amin.

 

+ Di usaha ini, ada berapa karyawan yang membantu anda?

– Untuk karyawan saya baru bisa pekerjakan dua orang tenaga tetap. Kalau pas produksi dalam jumlah banyak dan cepat, biasa saya tambah karyawan harian atau borongan.

 

+ Selama anda terjun ke dunia usaha, apakah anda pernah gagal?

– Setiap yang terjun di dunia usaha pasti pernah mengalami kegagalan. Waktu saya dulu budidaya sayuran seringkali gagal, pernah kebanjiran, pernah harga murah, pernah ditipu pembeli tidak bayar. Kalau media tanam yang saya kembangkan masih baru dan belum ada saya anggap gagal.

 

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Arman Hairiadi