Wisuda Santri 18 TPA

Wisuda. Santri saat mengikuti prosesi wisuda yang dilaksanakan pada Minggu, 15 November 2015 di Aula Pendopo Bupati Melawi. FOTO: Sukartaji/RK.

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Sebanyak 293 santri dan santriwati dari berbagai TPA di Kecamatan Nanga Pinoh, Pinoh Selatan dan Pinoh Utara mengikuti wisuda serentak pada Minggu (15/11) di Aula Pendopo Bupati Melawi.

Sebelum diwisuda para santri ini dikumpulkan di terminal SDF Tanjung Niaga sekitar pukul 07.00. Mereka melakukan pawai dengan kawalan patwal patroli lalu lintas menuju Pendopo Bupati Melawi.

Ketua Panitia, Muhammad Desi Asiska mengungkapkan, prosesi wisuda ini sempat ditunda beberapa kali. Lantaran minat santri untuk mengikuti wisuda cukup tinggi. Dari awalnya hanya 150 santri membengkak menjadi 293 santri.

“Ada sekitar 18 TPA dari 3 kecamatan. Yakni dari Kecamatan Nanga Pinoh sebanyak 191 santri, Pinoh Utara sebanyak 76 santri serta dari Kecamatan Pinoh Selatan ada 26 santri,” ucap Desi.

Dia mengungkapkan, awalnya rencana wisuda ini akan dilaksanakan di TPA Kecamatan Pinoh Utara. Namun oleh Kementerian Agama diminta untuk melakukan wisuda gabungan tiga kecamatan. Dengan senang hati panitia pun menyanggupi.

“Panitia akhirnya kami bentuk kembali melibatkan berbagai pengurus ormas Islam, guru TPA dan pengurus masjid serta KUA dan dari kementerian agama,” paparnya.

Dia mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan semangat kepada anak-anak agar cinta kepada Al Quran sekaligus syiar Islam. Ke depan diharapkan kegiatan ini bisa semakin meriah dari yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Melawi, H. Kolik menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan wisuda santri tersebut. Dia ingin agar agenda serupa dilaksanakan setiap tahun.

“Untuk sementara ini mungkin baru 3 kecamatan yang kita libatkan. Namun ke depan kita berharap bisa melibatkan kecamatan lain yang lebih banyak supaya acara wisuda lebih meriah lagi,” ujarnya.

Kolik yang juga sebagai Kasi Pendidikan Agama Islam ini mengungkapkan, untuk menumbuhkan semangat anak-anak terhadap Al Quran, kementerian agama pusat telah memberikan beasiswa kepada santri yang hafiz Al Quran.

“Di Melawi sendiri sudah ada 9 siswa yang kini sedang menghafalkan Al Quran, yang terdiri dari pelajar SMP dan SD. Mereka kini sedang menghafalkan Al Quran di Pondok Bustanul Quran serta di Pondok Kota Baru,” paparnya.

Usai prosesi wisuda panitia juga memberikan bingkisan kepada para ustadz dan ustazah yang mengajar TPA, bingkisan ini sebagai penghargaan atas jasa mereka. Bingkisan diserahkan oleh Kasi Urusan Haji, H Aan Subakir.

Sementara itu dalam tausiahnya, H. Safri Nasution mengatakan, pada saat ini perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat. Anak-anak sudah mengenal internet sejak dini. Hampir setiap hari mereka telah berhubungan dengan internet.

“Tiada hari tanpa internet. Nah sekarang coba kita terapkan tiada hari tanpa membaca Al Quran. Sebab hanya dengan membaca Al Quran kita bisa membendung segala hal negatif yang ditimbulkan dari perkembangan informasi,” ujarnya.

Safri mengungkapkan, pada saat ini banyak sekali masyarakat yang tidak lancar atau bahkan tidak bisa membaca Al Quran. Jikapun bias terkadang mahkrizul hurufnya masih belum benar.

“Kita inginnya membaca Al Quran itu lancar, lincir dan luncur, semuanya benar. Bacaan tidak asal bunyi kaya motor pakai bensin yang sudah bercampur air. Ya meskipun tidak lancar juga mendapatkan pahala. Namun kalau lancar akan semakin baik,” ulasnya. (aji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.