-ads-
Home Rakyat Kalbar Warga Sakit dan Ditandu Itu Akhirnya Meninggal

Warga Sakit dan Ditandu Itu Akhirnya Meninggal

DITANDU. Salah seorang warga yang sakit terpaksa ditandu lantaran akses jalan menuju Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau rusak tak bisa dilewati kendaraan, Jumat (2/3). Dok
DITANDU. Salah seorang warga yang sakit terpaksa ditandu lantaran akses jalan menuju Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau rusak tak bisa dilewati kendaraan, Jumat (2/3). Dok

eQuator.co.idSekadau-RK. Masih ingat warga Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau yang sakit dan harus ditandu ketika dibawa pulang dari rumah sakit ke kampung halamannya beberapa waktu lalu? Ternyata warga tersebut meninggal dunia.

“Meninggalnya Kamis sore (8/3) sekitar pukul 17.00 WIB,” ujar Jambri, Kepala Desa Semabi kepada Rakyat Kalbar via selulernya, Jumat (9/3).

Warga tersebut diketahui bernama Cantek. Pria 58 itu dikabarkan menderita sesak napas. “Almarhum sudah dikuburkan tadi (Jumat, red) di pemakaman umum Desa Semabi,” jelasnya.

-ads-

Jamri membenarkan, Cantek beberapa waktu lalu sempat ditandu beramai-ramai oleh warga saat dibawa pulang dari rumah sakit ke rumahnya di Semabi. Warga menandu, karena almarhum saat itu sudah tidak kuasa menaiki sepeda motor. Selain itu, lantaran kondisi jalan dari Desa Seberang Kapuas ke Semabi sepanjang sekitar 16 KM mengalami kerusakan di beberapa titik. Sebagian ruas jalan terendam banjir sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Almarhum Cantek merupakan suami dari Tina (56). Almarhum meninggalkan tiga orang anak.

Menurut Jamri, Cantek harus ditandu karena saat pulang, kondisi jalan sedang buruk. Beberapa jalan berlumpur karena tersiram hujan semalaman. “Tiga titik jalan juga banjir karena air sungai meluap,” tuturnya.

Jamri mengakui, infrastruktur jalan ke Semabi memang masih buruk. Jalan baru sebatas jalan tanah dengan lebar sekitar 4 meter dan proses pembukaannya dilakukan sekitar 10 tahun lalu.

“Memang ada pengerasan berupa penimbunan batu. Terakhir dilakukan tahun 2015. Tapi masih banyak jalan yang rusak. Selain itu, jalan ini juga dilalui kendaraan perusahaan perkebunan,” ungkapnya.

“Kami sudah mengasulkan ke pemerintah kabupaten untuk dilakukan perbaikan. Desa kami ini cukup terpencil. Ada 4 dusun dengan 383 KK atau 1.745 jiwa,” tambah Jamri.

Kerusakan infrastruktur jalan dari Desa Seberang Kapuas menuju Desa Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir menyulitkan warga beraktivitas. Tak jarang warga harus bergotong-royong mengevakuasi warga yang sakit dengan menggunakan tandu.

Seperti yang terjadi, Jumat (2/3) pagi. Seorang warga yang baru pulang dari rumah sakit, harus ditandu untuk dibawa pulang ke rumahnya di Semabi.

“Jalannya memang rusak parah,” kata Nur Soleh, salah seorang warga Sekadau kepada Rakyat Kalbar, Jumat (2/3) siang.

Menggunakan alat tandu seadanya, puluhan warga tampak saling bahu membahu menandu warga yang sakit tersebut. Jalan yang dilalui cukup parah, dengan medan tanah yang berlumpur.

Pemerintah Kabupaten Sekadau tidak tutup mata terkait keruskaan akses jalan ke Semabi. Pemerintah sudah memiliki rencana perbaikan.

“Tapi tahun ini belum kita eksekusi karena anggaran terbatas,” kata Heri Handoko ST MT, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Sekadau saat dikonfirmasi Rakyat Kalbar via selulernya.

Menurut Heri, rencana perbaikan sudah dicanangkan sejak tahun lalu. Bahkan jalan tersebut sudah disurvey tim teknis PUPR. “Sudah kita lakukan pengukuran juga tahun lalu,” ucap Heri.

 

Laporan: Abdu Syukri

Editor: Arman Hairiadi

 

 

 

Exit mobile version