Warga Protes PJU Tak Nyala Konstan

PJU : Salah satu lampu PJU yang dibangun pemerintah di kawasan Jalan Sekadau-Sintang, belum lama ini. Masyarakat berharap PJU tersebut bisa berfungsi terus tiap malam… (Abdu Syukri)
Sapta Utomo
Sapta Utomo

“Masih dalam tahap ujicoba. Makanya kadang nyala, kadang padam,” Sapto Utomo, Kepala Bagian Umum Setda Sekadau

eQuator – Sekadau-RK. Kebijakan Pemkab Sekadau membangun lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Jalan Sekadau-Sintang, diapresiasi warga. Hanya saja, ada beberapa persoalan yang menjadi keluhan masyarakat, terutama pengguna jalan yang melintas.

Satu diantaranya, soal lampu yang tidak menyala konstan tiap malam. “Kadang malam ini menyala, besok ndak menyala,” keluh Ferirullah, warga KM 8 Jalan Sekadau-Sintang kepada Rakyat Kalbar, kemarin.

Keberadaan PJU di kawasan Jalan Sekadau-Sintang, memang sudah lama dinantikan masyarakat disana. Sudah berulang kali masyarakat menyuarakan agar pemerintah daerah segera membangun PJU di kawasan tersebut.

Desakan masyarakat ini pun akhirnya didengar Pemkab Sekadau. Bulan Desember lalu, pemerintah mulai membangun 23 titik PJU yang tersebar mulai dari kawasan Jembatan Penanjung hingga turunan lokasi bekas pembangunan sampah di KM 6 Jalan Sekadau-Sintang.

Pria yang akrab disapa Ading itu sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah yang sudah mau memasang PJU di kawasan Jalan Sekadau-Sintang. Ia menilai, PJU tersebut sangat membantu dalam kelancaran berkendara, terutama saat malam hari.

Sebagai orang yang kerap melintas di Jalan Sekadau-Sintang terutama saat malam hari, Ading mengaku keberadaan PJU tersebut sangat membantu kelancarannya berkendara. Sebab meski pun menghidupkan lampu sepeda motor, namun beberapa titik jalan di kawasan Jalan Sekadau-Sintang, masih tampak gelap.

Ading menyebutkan, beberapa kawasan yang masih tampak gelap itu, diantaranya di dekat pertigaan Jalan ke Desa Tanjung, kawasan dekat kompleks kandang ayam KM 5. Kemudian di tanjakan perumahan Dinas Pertanian, dan turunan bekas lokasi penimbunan sampah di KM 6.

“Kalau tidak ada PJU, kawasan-kawasan itu gelap sekali. Kalau tidak hati-hati, bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan, termasuk juga rawan kriminalitas,” tuturnya.

Karena itu, Ading meminta agar pemerintah daerah memperhatikan masalah kualitas PJU tersebut. “Kalau memang ada kerusakan, segera lakukan perbaikan. Harapan kita, tiap malam lampu itu bisa menyala,” tukas Ading.

Menaggapi keluhan warga, Kepala Bagian Umum Setda Sekadau, Sapto Utomo menjelaskan, PJU yang terpasang itu masih belum sempurna. “Masih dalam tahap ujicoba. Makanya kadang hidup, kadang mati,” ujar Sapto, kemarin.

PJU itu, kata Sapto, sejatinya belum sepenuhnya selesai. Masih ada metering yang akan dilengkapi.

“Tapi karena metering itu belum datang, maka hidup matinya kita lakukan secara manual oleh pihak PLN. Nanati kalau meteringnya sudah dipasang, baru bisa beroperasi optimal,” yakin Sapto. (bdu)