Warga Keluhkan Kelangkaan Gas Subsidi

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Warga mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Di pasaran, gas bersubsidi ini kerap habis. Jika pun ada harganya mahal.

Kondisi ini sangat dirasakan Ita, salah seorang warga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Ibu dua anak ini mengatakan, dalam dua pekan terakhir terjadi kelangkaan gas ukuran melon. Baik di SPBU maupun agen-agen penyalur elpiji.

“Hampir dua pekan ini sangat sulit sekali mencari tabung gas melon, bahkan saya keliling dari SPBU hingga ke warung-warung pada habis,” terangnya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (11/12).

Tak hanya langka, harganya melonjak drastis. Di tingkat pengecer ia membeli dengan harga Rp25.000 per tabung.

“Ya mau tidak mau beli, sebab mau cari kemana lagi, sementara ini sudah menjadi kebutuhan kita sebagai ibu rumah tangga,” terang perempuan 33 tahun ini.

Senada disampaikan warga Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak, Erick. Dia juga mengeluhkan sulitnya membeli gas tabung 3 kg dalam beberap hari terakhir ini. Untuk membeli gas tersebut ia harus memesan terlebih dahulu ke toko kelontong tak jauh dari kediamannya.

“Biasanya saya beli di SPBU, sekarang SPBU selalu kosong sama juga dengan di warung, bahkan saya harus pesan dulu jauh-jauh hari agar dapat kebagian tabung gas ini,” ungkap Erick.

Kelangkaan pasokan gas bersubsidi ini dibenarkan Kepala Biro Perekonomian Setda Kabar, Herkulana Mekaryani. Dia menyebutkan, kelangkaan ini lantaran ada indikasi pengecer menambah pasokannya, sehingga stok menjadi terbatas. Minimnya pasokan ini juga terjadi dibeberapa kabupaten lain di Kalbar. Diantaranya Sanggau, Ketapang dan Sintang.

“Tentu hal ini juga akan menjadi masukan bagi Satgas Pangan untuk mengatasi hal tersebut,” katanya.

Sementara itu, Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Kalbar sekaligus Tim Satgas Pangan, AKBP Sardo M Pardamean Sibarani menegaskan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi kepada Pertamina terkait penyaluran gas 3 kg di masyarakat.

“Kita yakini 1 atau 2 hari ini akan ditemukan penyebabnya. Sampai saat ini yang sudah dideteksi langkanya elpiji 3 kg ada di Kabupaten Sanggau, Ketapang dan Sintang,” ucapnya.

Untuk di kota Pontianak sendiri, kata dia, terbatasnya pasokan gas subsidi ini lantaran banyaknya pengecer.

“Kita akan hubungi Pertamina yang menjadi penyalur tunggal, dan kita akan kita cek terkait harga LPG naik, terlebih hingga di harga dua puluh ribu ke atas,” pungkasnya. (nov)