eQuator.co.id – Putussibau – RK. Keresahan warga Desa Benua Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu karena sering kehilangan ternak terjawab sudah. Setelah dilakukan pengintaian dalam beberapa pekan ini oleh warga dan aparat kepolisian, ternyata penyebabnya adalah seekor ular piton yang berukuran besar. Ular sepanjang tujuh meter dan berat mencapai 150 kilo tersebut ditangkap setelah memangsa babi milik warga, Sabtu (18/6) siang.
Kanit Provos Polsek Embaloh Hulu, Bripka Andri Wirawan menceritakan, dalam beberapa bulan terakhir ini, pihaknya menerima laporan masyarakat terkait hilangnya sejumlah ternak warga, terutama babi yang dikandang tidak jauh dari pemukiman warga setempat. Awalnya warga sekitar tak menduga kalau hewan ternak tersebut di mangsa oleh ular piton. Kemudian seorang warga Benua Martinus menemukan sosok ular piton besar di tepi sungai batu Mataso dan langsung melaporkannya tersebut ke Mapolsek Embaloh Hulu. Menerima laporan masyarakat itu, Andri dan anggota Polsek lainnya langsung turun ke lokasi penemuan ular itu. Bersama sejumlah warga sekitar, ular piton itu langsung mereka tangkap.
“Rekan saya Brigadir Bambang langsung turun ke lokasi untuk mengecek dan mengamankan ular tersebut,” kata Andri.
Dia mengatakan, setelah bermusyawarah dengan warga sekitar, akhirnya disepakati untuk membelah perut ular piton yang membesar dan diduga sudah memangsa babi milik warga. “Saat ditangkap ular piton itu tak banyak bergerak, mungkin kakenyangan,” kata Andri.
Lebih lanjut Andri mengungkapkan, setelah dibelah perutnya, ternyata benar ada seekor babi dewasa ternak warga. “Panjang ular piton itu diperkirakan mencapai 7 meter dan beratnya kurang lebih 150 kg,” kata dia.
Penemuan dan penangkapan ular piton yang telah memangsa seekor babi dewasa itu juga dibenarkan oleh Camat Embaloh Hulu, Drs. Hermanus Jemayung. Dia mengatakan, ular piton tersebut ditemukan warga di Dusun Madang, Desa Manua Sadap. “Kalau dengar cerita orang tua di sini, ular memangsa ternak sudah biasa. Tetapi sejak saya Camat di sini, mungkin ini yang pertama,” siangkatnya.
Laporan: Andreas
Editor: Arman Hairiadi