Warga Bingung Akhirnya Tak Memilih

ilustrasi. net

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Pilkada Melawi tahun ini membuat beberapa pemilih kebingungan. Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara di dekat rumahnya ada TPS.

Sebagaimana diungkapkan Ade, warga Tanjung Niaga. Dia mengaku bingung mencari namnya di TSP dekat kediamannya. Setelah dilacak, namanya masuk dalam daftar TPS lain.

“Teman saya itu, salah satu pendata juga. Tetapi namanya tidak masuk dalam TPS yang dekat. Kondisi ini membuat warga malas untuk memilih,” kata Ade, kemarin.

Warga lainnya, Faisal tinggal di Paal, juga binggung. Sehari sebelum pencoblosan, dia tidak mendapatkan undangan dari panitia di TPS dekat rumahnya. Ternyata dia terdaftar di TPS Desa Kenual. Faisal dan istrinya mencoblos di Kenual. “Sudah sore baru tau, ternyata saya milih di Kenual,” ujarnya.

Beberapa TPS di desa sekitar Nanga Pinoh terlihat sepi pemilih. Dari beberapa TPS warga yang menggunakan hak pilihnya tidak mencapai 60 persen. Seperti TPS 1, Desa Paal, dari 669 pemilih yang terdaftar dalam DPT, hanya 390 warga yang menggunakan haknya. Sisanya ada 279 warga memilih Golput. TPS 3 Desa Paal ada 707 pemilih, namun hanya 354 warga menyalurkan haknya. Sebanyak 353 pemilih Golput.

Di TPS 6 Desa Paal, dari 684 DPT, hanya 308 warga yang mencoblos. Mereka yang tidak menggunakan hak suaranya ada 376 pemilih. Di TPS 9 Desa Paal, dari jumlah 668 pemilih yang masuk DPT, ada 467 menggunakan hak suaranya dan 201 Golput. Begitu juga TPS 12 Desa Paal, dari 286 DPT yang menggunakan haknya, cuma 170 yang mencoblos, sisanya 116 Golput.

Di TPS 2 Desa Baru, ada 525 pemilih. Namun cuma 387 warga yang menggunakan hak suaranya, 138 Golput. Di TPS 1 Desa Baru, ada 382 pemilih yang menggunakan haknya hanya 301 warga, dan 81 Golput. Di TPS 4 Desa Sido Mulyo, ada 437 pemilih, namun yang datang ke TPS hanya 302 warga, 135 Golput.

Banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya beralasan, kecewa karena tidak masuk dalam DPT di sekitar tempat tinggal mereka. Padahal mereka juga ingin menggunakan hak suaranya.

“Tanya sana-sini tidak ada undangan, cari di TPS juga tidak ada nama saya. Apa iya nama saya bisa hilang begitu saja,” keluh warga Desa Paal yang tidak bisa menggunakan hak suaranya karena tak terdaftar di DPT.

Senada juga diutarakan Kanjun, warga Desa Sido Mulyo. Dia mengaku tidak bisa menggunakan hak pilihnya, karena tidak dapat undangan. Namanya tidak tertera di DPT. Padahal dia sudah mempunyai calon yang akan dipilih.

“Ya mau tidak mau sabar harus nunggu dulu, katanya kalau pakai KTP bisa, namun harus jam 12,” kesal Kanjun.

Calon Bupati Melawi nomor urut 2, Firman Muntaco mengutarakan kekecewaannya atas pendistribusian undangan C6. Banyak warga yang mengadu kepadanya, karena nama mereka tidak terdaftar.

“Sudah beberapa kali mengadakan Pilkada, namun masih saja seperti ini. Banyak warga yang tinggal di Desa Paal nyoblosnya di Tanjung Niaga. Ada juga yang tidak dapat undangan. Hal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi lagi. Ini menyakitkan kita,” tegasnya.

Ketua KPU Melawi Julita mengungkapkan, pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi Pilkada. Baik melalui spanduk, pertemuan, media masa ataupun sosialisasi terbuka dengan kendaraan.

“Satu hari sebelum Pilkada kita juga sosialisasi. Bahkan pada hari H, paginya kita juga melakukan sosialisasi. Kita mengumumkan warga yang tidak dapat C6 atau undangan, langsung datang saja ke TPS sekitar tempat tinggalnya dengan membawa KTP,” jelas Julita.

 

Laporan: Sukartaji

Editor: Hamka Saptono

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.