eQuator.co.id – Singkawang-RK. Kota Wisata Singkawang diramaikan oleh buaya. Sampai-sampai Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ambil peduli langsung ke bantaran Sungai Singkawang yang kerap dikunjungi buaya untuk mendarat.
Berjalan kaki, rombongan Wali Kota mendatangi rumah warga dan melihat kondisi bantaran sungai di RT 16 RW 18 Kelurahan Jawa, Kecamatan Singkawang Tengah, Kamis (1/8). Tjhai Chui Mie pun mendengarkan cerita dari warga soal buaya yang pada video beredar, naik ke tangga rumah penduduk yang langsung berhubungan dengan sungai.
Wali Kota ke lokasi bersama Plt Sekda Singkawang Heri Apriyadi, Kepala Dinas PU Singkawang Asyir A. Bakar, Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, Kapolsek, serta Lurah setempat.
Sebelumnya para pejabat teras kota itu berdiskusi bersama Polres dan Seksi Konservasi di sebuah warung kopi dekat Jembata Agen. Artinya, Wali Kota mau ambil kebijakan bakal diapakan si buaya mendarat itu.
Walaupun belum ada kisah orang disambar buaya di Singkawang, namun warga tetap resah. Mereka ingin agar aparat terkait mengevakuasi buaya, agar rasa takut dan cemas anak-anak jadi korban lenyap di pikiran warga.
Ancer-ancernya, memasang jerat buaya di titik kemunculannya. Menyiapkan obat bius yang siap dipakai menembak si raja sungai. Juga bikin call center nomor-nomor instansi baik BKSDA, Polres, Pemkot, yang siap dihubungi warga jika buaya nongol.
“Kita akan memasang perangkat untuk buaya. Kemudian konsultasi ke Provinsi untuk mendapatkan senapan berpeluru bius, lalu mencari pawang buaya. Dan tentu meminta laporan BKSDA data dan langkah apa saja yang bisa diambil,” ujar Tjhai Chui Mie.
Wali Kota juga akan memasang plang dan sosialisasi call center yang bisa dihubungi warga, seperti Polres, Kodim, Pol PP, BPBD, BKSDA. Penting sekali adalah imbauan kepada warga terutama anak anak untuk tidak bermain di bantara sungai.
“Tentu langkah ini juga didukung warga sehingga dapat mencegah hal tak diinginkan. Karena kan kita sudah tahu ada video buaya yang sudah bisa memanjat tangga rumah warga,” terang Wali Kota.
Kapolres Singkawang AKBP Raymod M Masengi siap mendukung. Ia menganggap kehadiran buaya ini ancaman nyata di tengah masyarakat.
“Kami akan mengerahkan sumber daya yang ada membantu tim nantinya mengatasi persoalan buaya yang meresahkan warga ini,” tegasnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, tentu paham mengapa buaya senang mendekati pemukiman manusia. Makanya dia terus memantau bantaran Sungai Singkawang. Yang jelas Suparto mendukung upaya mengatasi kemunculan buaya di sungai ini.
“Intinya kita juga sudah mengimbau warga tidak bermain di sungai, waspada,” jelasnya.
Dia menyarankan, seperti informasi yang beredar bahwa kemunculan buaya biasanya pada pagi hari hingga pukul 10.00 WIB saat lapar atau ingin berjemur. “Mungkin waktu waktu itu diwaspadai,” tuturnya.
Salah seorang warga, Jamaan Elvis Eluwis, berterima kasih atas kedatangan Wali Kota Singkawang dan jajaran serta Kapolres dan pihak BKSDA turun tangan mengatasi buaya timbul di tangga warga.
“Kami bersyukur, sehingga bisa dengan jelas dan nyata melihat kondisi dan keresahan warga akan adanya buaya di sungai,” ungkapnya.
Kata dia, lingkungan bantara sungai yang ditinjau Wali Kota dan rombongan itu memang padat penduduk, terutama banyak anak anak. “Tentu upaya nyata perlu dilakukan, jangan sampai masalah buaya ini menimbulkan korban jiwa terutama penduduk di sekitar bantaran sungai,” pungkas Elvis.
Laporan: Suhendra
Editor: Mohamad iQbaL