eQuator.co.id – Sintang-RK. Kasus stunting (kerdil) sudah ada di Kabupaten Sintang. Kendati tidak banyak, jangan sampai dibiarkan. Sebab, kalau dibiarkan, akan menjadi ancaman serius. Olehkarenanya, ibu hamil mesti rutin memeriksakan kandungannya.
“Kami minta ibu hamil segera memeriksakan kandungannya ke bidan terdekat. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan janinnya dengan pasti. Apa saja gizi yang diperlukan dan lainnya. Intinya semua harus dipantau,” kata Hary Sinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang kepada Rakyat Kalbar, Minggu (10/4).
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Terjadi sejak janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
Menurut Sinto, stunting tidak terjadi dengan sendirinya. Ada rangkaian masalah , kesehatan yang menyertainya. “Ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat, terutama para ibu terhadap gizi dan sanitasi,” ungkapnya.
Dari dua hal tersebut, tambah Sinto, sanitasi menjadi permasalahan yang cukup serius dan harus menjadi prioritas untuk mencegah meningkatnya jumlah anak penderita stunting.
“Sanitasi buruk karena masih banyak masyarakat B.A.B (Buang Air Besar) sembarangan. Anak pun menjadi diare. Sehingga kurang gizi. Akibatnya, pertumbuhannya terhambat, anak menjadi pendek atau kerdil,” jelas Sinto.
Dia berharap, program gizi dan sanitasi yang digencarkan Pemerintah Pusat (Pempus) sampai ke seluruh wilayah, termasuk di Sintang. “Sehingga kasus stunting dapat ditekan,” kata Sinto tanpa merinci jumlah kasus stunting di Sintang.
Sinto juga berharap, orangtua selalu memantau perkembangan anaknya. Misalnya dengan rutin datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Sehingga gejala stunting bisa diketahui sejak dini.
“Kebanyakan orangtua sekarang, kalau merasa anaknya sudah imunisasi, tidak lagi perlu mendatangi Posyandu. Padahal Posyandu bukan hanya memberikan pelayanan imunisasi, tetapi juga memantau kesehatan anak, misalnya perkembangan anak,” tutup Sinto.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi