Wabup Kapuas Hulu Sesalkan Kelangkaan Gas Subsidi

Harusnya Sejak Awal Diprediksi Kebutuhan dan Stok

Antonius L. Ain Pamero

eQuator.co.idPutussibau-RK. Dampak kelangkaan gas elpiji 3 kilogram masih dirasakan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu hingga. Kalaupun ada di tingkat pengecer, harganya mahal.

Masyarakat kesulitan memperoleh gas bersubsidi tersebut. Utamanya warga di perkotaan yang sepenuhnya mengandalkan bahan bakar tersebut. Penyalur diharapkan sejak awal sudah bisa memprediksikebutuhan dan stok gas, sehingga tidak terjadi kekosongan.

“Kita juga sangat menyesalkan, karena sekarang rata-rata rumah tangga sudah menggunakan gas elpiji. Nah, kalau sudah langka seperti sekarang tentu menyulitkan masyarakat,” kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero, Rabu (28/11).

Kendati demikian, pihak pemerintah tidak tinggal diam. Tetap mengupayakan koordinasi dengan pihak Pertamina. Sehingga pasokan gas ke Kapuas Hulu bisa normal kembali.

“Kita tidak tahu apa kendalanya saat ini, namun kita terus komunikasikan dengan pihak penyalur, pengelola, Pertamina. Maka dari waktu – ke waktu mereka harus memprediksi dan mengevaluasi, sehingga tidak terjadi kelangkaan,” harapnya.

Wabup berharap prioritas gas tabung melon tersebut juga diarahkan pada masyarakat penerima bantuan atau keluarga penerima upah di bawah upah minimum. “Khususnya masyarakat kita harus diprioritaskan untuk mendapat gas elpiji 3 kilogram ini,” tegas Wabup. (dRe)