eQuator.co.id – TASIK – Penemuan mayat kembali terjadi di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota. Kemarin siang (21/6) seorang pria tanpa identas ditemukan warga di kawasan wisata Gunung Galunggung, Sukaratu, Kabupaten Tasik. Kondisi jasadnya menbusuk. Isi perutnya terburai.
Hal itu berawal dari bau yang menyengat yang dicium oleh masyarakat yang melintas di sekitar area parkir atas Gunung Galunggung. Bau tersebut tidak begitu dihiraukan, namun salah satu warga mencoba mencari tahu dengan mengikuti sumber bau.
Setelah dicari Sekitar pukul 11.00 ditemukanlah bau menyengat itu berasal dari mayat manusia di semak ilalang dibawah tebing setinggi 3 meter. Hal itu langsung dilaporkan kepada jajaran Polsek Sukaratu yang langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolsek Sukaratu AKP H Iwan mengatakan kondisi mayat sudah membusuk dan diperkirakan kematiannya sudah lebih dari tiga hari. Tidak ditemukan adanya identias pada pria yang berusia sekitar 35 tahun itu. “Identitas belum diketahui, kemungkinan dia meninggal 5 hari sebelum ditemukan'” ungkapnya kepada Radar.
Pria tak bernyawa itu bertelanjang dada dengan sebagian isi perut tergerai keluar. AKP H Iwan mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apa jenazah korban pembunuhan atau bukan, hal itu akan akan diselidiki lebih lanjut. “Mayatnya langsung kita kirim ke rumah sakit,” tuturnya.
Ciri-ciri pria tersebut, dia bertelanjang dada menggunakan celana jeans selutut dengan sebagian isi perut tergerai keluar. Ciri khususnya, di lengan bawah tangan kanannya terdapa tattoo tulisan “NENIA” dan tattoo gambar perempuan di lengan atas tangan kiri.
Terpisah, petugas pintu masuk objek wisata Galunggung, Cecep mengatakan bahwa dia tidak mengenal pria tersebut. Meurutnya pria tersebut dibunuh di tempat lain dan mayatnya di buang di Galunggung. “Sepertinya di Galunggung tempat buangnya saja,” ungkapnya saat dihubungi Radar.
Diterangkannya penemuan mayat itu tidak berpengaruh terhadap operasional objek wisata Galunggung. Hanya saja di bulan Ramadhan ini dikatakannya pengunjung memang terbilang sepi. “Operasional masih berjalan, tapi Ramadhan memang biasa sepi,” ujarnya. (rga)