eQuator.co.id – POSKO, MANADO Tragis dialami ibu beranak dua ini, sebut saja NP (47), salah satu oknum dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang berdomisili di Perum Puri Alfa Bolk A, No 3, Kecamatan Pineleng. Sabtu (23/7) malam, sekira pukul 19.00 wita, ia dijemput ajal akibat dianiaya ISN alias Irfan (49) warga Kelurahan Taas, Lingkungan IV, Kecamatan Tikala, didalam kamar Hotel Sahid Manado bernomor 307.
Berdasarkan pengakuan pelaku dihadapan polisi, ia awalnya berjanjian dengan korban bertemu di hotel sore sekira pukul 15.30 Wita. Kedua pasangan yang rencananya akan melangsungkan pernikahan Februari 2017 itu, diketahui ketika ingin berhubungan suami istri, mereka menggunakan hotel. Apes menimpa korban yang saat sedang berhubungan layak suami istri itu, tanpa sengaja menyebut nama lelaki. Hal ini membuat pelaku berang dan ingin mencari tahu nama laki-laki tersebut. “Saat berada di kamar, korban bersama saya berbincang-bincang dan kemudian kami bersetubuh. Namun saat keasyikan bersetubuh, tiba-tiba korban meminta lebih kuat menekan tubuhnya. Kase kuat kwa sama deng Haji,” kata pelaku yang mengeja ucapan korban.
Tak ayal, cemburu pelaku memuncak hingga akhirnya ia hentikan menikmati tubuh mulus si dosen. Pukulan bogem mentah langsung dilayangkan pelaku yang tercatat sebagai guru Matematika di salah satu SMK ternama di Kota Manado. Sakit hati pelaku semakin menggila dan terpaksa menutupi wajah korban dengan bantal, hingga akhirnya korban meninggal dunia dalam kondisi telanjang bulat.
Begitupun pelaku, usai melakukan aksinya buru-buru memakai pakaiannya serta pakaian korban. Pelaku beranjak dari kamar hotel dan meninggalkan korban dan tak berlangsung lama pergi ke kantor polisi, guna melaporkan kejadian tersebut.
Kapolsek Urban Wanea, Kompol H. Gultom, ketika dikonfirmasi membenarkan kasus pembunuhan tersebut. “Korban sudah diotopsi di RSUP Prof Kandou Manado setelah itu dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan. Sementara pelaku sudah menyerahkan diri ke Polisi dan saat ini dititip ke Polresta Manado,” ucap Gultom. (*)