-ads-
Home Rakyat Kalbar Ungkap Dugaan Penggelembungan Suara

Ungkap Dugaan Penggelembungan Suara

Massa Partai Golkar Datangi KPU Singkawang

PERTEMUAN Ketua Partai Golkar Kota Singkawang, Andy Syarif dan Ketua Bapilu Partai Golkar Kota Singkawang, M Rahman mendatangi melakukan pertemuan di Sekretariat KPU Singkawang, Rabu (15/5). Suhendra/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Kader dan simpatisan Partai Golkar Kota Singkawang berunjuk rasa di Sekretariat KPU Kota Singkawang, Rabu (15/5). Massa menuding adanya penggembungan suara di sejumlah TPS ketika diplenokan di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Tiba di halaman Sekretariat KPU Singkawang di di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, massalangsung membentangkan spanduk yang dibawa. Dikawal ketat aparat kepolisian, perwakilan massa masuk ke Sekretariat KPU Kota Singkawang. Sedangkan massa tetap melakukan orasi diluar gedung.

Kehadiran massa tersebut dipimpin Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Singkawang, Andy Syarif dan Ketua Badan Pemenenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Singkawangm, M Rahman serta sejumlah caleg lainnya. “Kedatangan kami, diantaranya dari evaluasi pemilu kemarin, di mata kita ada beberapa hal yang kita tanyakan dan menjadi sebuah keluhan,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Singkawang, Andy Syarif.

-ads-

Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kota Singkawang, M Rahman menimpali, tujuan mendatangi KPU Kota Singkawang untuk meminta klarisifikasi. “Kami dari Partai Golkar tahu prosedur. Kami meminta klarisifikasi terhadap adanya dugaan pengelembungan suara salah satu partai,” tegasnya.

Rahman mengungkapkan,  di salah satu TPS menulis angka 15 dengan huruf dan bilangan. Namun, dalam pleno PPK menjadi 115. “Kita konfirmasi ini yang telah melalui mekanisme, mereka yang telah membuka kotak suara C 1. Rekapitulasi di PPK Singkawang Selatan tidak ada pembukaan kotak suara, kecuali TPS 12,” ujarnya.

Dia mengatakan, akan menempuh proses hukum terhadap dugaan kecurangan di sejumlah TPS, diantaranya TPS 7 dan 8 serta berbagai indikasi ketidakbenaran yang menonjol di TPS 10. “Kami fokus di Sijangkung. Kami menduga adanya loncatan suara yang signifikan, dan hasil klarisifikai akan kami jadikan alat bukti untuk proses selanjutnya,” katanya.

Rahman bersama timnya akan melakukan rembuk terlebih dahulu, apakah akan menempuh jalur Mahkamah Konstitusi (MK), Bawaslu, Gakkumdu atau pidana. “Bahkan bisa juga akan menempuh semua jalur,”ujarnya.

Dia mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Bawaslu Kota Singkawang saat klarisifikasi di Kantor KPU Kota Singkawang.

Menyikapi kedatangan massa tersebut, Ketua KPU Kota Singkawang, Riko mengatakan, pihaknya menghadirkan PPK dan PPS. Namun tidak bisa menghadirkan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), karena masa tugasnya telah berakhir pada 10 Mei lalu. “Mereka menyampaikan poin penting klarisifikasi KPU dan PPK. Audiensi berjalan hari ini bisa berjalan baik dan bisa diterima Partai Golkar,” katanya.

Menurutnya, mekanisme yang bisa ditempuh Partai Golkar adalah melalui MK agar bisa diproses.

Sementara itu, Kabag Operasi Polres Singkawang, Kompol Joko S mengatakan, pihaknya tetap mengantisipasi aksi tersebut, baik melibatkan Polres maupun Brimob. “Kita tidak boleh under estimate, tetap kita amankan apalagi terkait masalah pemilu. Permasalahan kecil saja dampaknya bisa besar,” katanya.

“Kita juga sudah buat perencanaan untuk penetapan suara pada 22 Mei secara nasional. Tanggal 20 Mei tetap gelar pasukan, meskipun penetapan di Jakarta, namun kita tetap antisipaso aman dan terkendali,” katanya.

ePleno Rekapitulasi

KPU Kota Singkawang telah menggelar Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2019, Minggu hingga Selasa ((28-30/4) lalu di Hotel Dangau Singkawang, Jl Ahmad Yani, Singkawang. Perolehan suara terbanyak sejumlah nama Calon Anggota DPRD Provinsi Kalbar, diantaranya dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia diperoleh Nehemia sejumlah 463 suara. Partai Hati Nurani Raykat diperoleh Amiruddin sejumlah 1.526 suara. Partai Demokrat diperoleh Herman Ivo sejumlah 1.827 suara.

Partai Amanat Nasional diperoleh Ahyar sejumlah 2.333 suara. Partai Persatuan Indonesia diperoleh Muhammad Gulzar sejumlah 691 suara. Partai Persatuan Pembangunan diperoleh Bambang Prasetya sejumlah 1.084 suara. Partai Berkarya diperoleh Junaini sejumlah 263 suara.

Partai Keadilan Sejahtera diperoleh Sapari 2.151 suara. Partai Nasdem diperoleh Sudiantono sejumlah 8.264 suara. Partai Gerakan Perubahan Indonesia diperoleh Raden Budianto 87 suara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diperoleh Sebastianus Darwis sejumlah 4.048 suara.

Partai Golongan Karya diperoleh Bong Cin Nen sejumlah  4.983 suara. Partai Kebangkitan Bangsa diperoleh H Jawani sejumlah  4.840 suara. Partai Gerakan Indonesia Raya diperoleh H Ruslan sejumlah 4.129 suara.

Sedangkan untuk suara Calon Anggota DPD RI, diantaranya mantan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya meraih total suara sah terbanyak dengan jumlah 24.635 suara. Disusul suara terbanyak kedua diperoleh Beni Sulastiyo sejumlah 7.107 suara.

Suara terbanyak ketiga diperoleh Erlinawati 6.624 suara. Suara terbanyak keempat diperoleh Abdul Fazri sejumlah 6.023 suara. Sementara suara terbanyak kelima diperoleh H Amri Kalam sejumlah 5.304 suara.

Calon Anggota DPR RI di Kota Singkawang dari Partai Bulan Bintang jumlah terbanyak diperoleh Gusti Muhamad Faisal sejumlah 53 suara. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia diperoleh Suheryatno sejumlah 143 suara. Partai Hati Nurani Rakyat diperoleh Sri Suharti sejumlah 786 suara.

Partai Demokrat diperoleh Erma Suryani Ranik sejumlah 1.699 suara. Partai Solidaritas Indonesia diperoleh Martin Kusuma 470 suara. Partai Amanat Nasional diperoleh Guntur sejumlah 2.171 suara. Partai Persatuan Indonesia diperoleh Yovie sejumlah 343 suara.

Partai Persatuan Pembangunan diperoleh H Ahmadi Usman sejumlah 1.212 suara. Partai Berkarya diperoleh H Yassirly Ba’bud sejumlah 242 suara.

Partai Keadilan Sejahtera diperoleh H Alifudin sejumlah  2.646 suara. Partai Nasdem diperoleh Hasan Karman 11.869 suara. Partai Gerakan Perubahan Indonesia diperoleh Tedy Yoni sejumlah 78 suara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diperoleh Cornelis 12.364 suara.

Partai Golongan Karya diperoleh Maman Abdurrahman sejumlah 5.071 suara. Partai Kebangkitan Bangsa diperoleh Riefian Fajarsyah 4.091 suara dan Partai Gerakan Indonesia Raya diperoleh H Yusid Toyib 1.836 suara.

 

Laporan: Suhendra

Editor: Yuni Kurniyanto

 

Exit mobile version