eQuator.co.id – Pontianak-RK. Senyum bahagia terpancar dari raut wajah Safarudin. Buruh kupas kelapa warga Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya ini mendapatkan uluran bantuan berupa bahan pokok dan keperluan rumah tangga, Kamis (7/3).
Safarudin memang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Dia tinggal digubuk berdinding papan dan beratapkan daun nipah. Kondisi tempat tinggal ini sangat tidak layak huni. Safarudin bermukim bersama istrinya, Jamilah dan anaknya yang masih balita.
Kabar keberadaan keluarga Safarudin pun viral di media sosial. Hal ini kontan memantik simpati dari warga. Tak terkecuali seorang polisi yang bertugas di Polsek Pontianak Timur, Aipda Husnul Mubin.
Personel Sabhara Polsek Timur ini pun tergugah untuk menginisiasi mengumpulkan bantuan yang akan diberikan kepada pria berumur 36 tahun tersebut. “Saat itu saya baru saja selesai melaksanakan tugas piket di Mako Polsek Timur. Saya melihat ada orang yang memposting di FB bahwa ada salah saudara kita ini, hidup dalam kondisi yang serba kekurangan,” terangnya.
Mubin segera menghubungi narahubung yang tertera dalam unggahan tersebut, guna mengecek kebenaran informasi keluarga Safarudin. “Saya langsung menghubungi nomor kontak Ustaz Irhan. Nomor yang tertera di media informasi tersebut guna mengonfirmasi informasi yang beredar,” jelasnya.
Setelah didapati kebenaran kabar itu, Mubin lantas menghubungi teman-temannya, alumni angkatan 1997 di SMP Negeri 18 Pontianak Utara. Melalui grup whatsapp. “Kita memberikan informasi itu. Kemudian kita mengajak bersama-sama, secara sukarela kita mengumpulkan bantuan, guna membantu salah satu saudara kita,” katanya.
Mubin tak menyangka, ajakannya untuk berbuat baik itu disambut tangan terbuka oleh rekan-rekannya. Respon positif. Rekanan Mubin siap mengumpulkan bantuan untuk Udin.
“Esok harinya, saya kemudian banyak dihubungi oleh teman-teman, yang akan memberikan bantuan berupa barang dan uang,” ceritanya.
Saking banyaknya, Mubin sempat kebingunangan untuk menyimpan bantuan tersebut. “Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menempatkan barang-barang, sumbangan tersebut di rumah saya,” ungkap dia.
Tak berhenti di situ, melalui teman-teman alumni 97 SMPN 18 Pontianak Utara, salah satunya Nora, bantuan juga berdatangan. Kali ini, dari produk Tupperware. “Mereka juga memberikan bantuan yang cukup banyak,” imbuhnya.
Selain itu, bantuan juga diberikan oleh rekan-rekan seprofesi Mubin. Letingan alumni kepolisian 2000 DTT Community Kalbar. Dari hasil penggalangan bantuan tersebut, terkumpul beberapa barang berupa pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak digunakan. Serta uang tunai Rp5 juta rupiah.
“Ada juga kebutuhan bayi, dan sembako berupa beras ukuran 20 kg sebanyak 10 karung, minyak goreng, gula, teh celup, kopi, kasur sebanyak dua buah dan selimut,” katanya.
Bantuan ini sudah disalurkan pada Kamis (7/3) pagi. Barang-barang tersebut diangkut dengan pikap yang berisi penuh. “Alhamdulillah mobil pikap yang digunakan untuk mengangkut barang-barang tersebut cukup penuh,” tuturnya.
Mubin bersama sang istri hadir saat penyaluran bantuan. Selain itu, donatur lain yang merupakan rekan Mubin juga tampak hadir. Diantaranya Eko Gusubandrio, Amelia, Nora, Culifun, Suriyanti, Maryan dan Agus Bakor.
Mubin berterima kasih kepada para donatur dan rekan-rekannya yang ikut menggalang bantuan untuk Safarudin. “Semoga ini semua menjadi ladang ibadah buat kita dan bekal di hari akhir nanti,” pesannya.
Dia berharap pemerintah setempat juga dapat berperan aktif untuk memberikan bantuan terhadap warganya. “Karena tanpa adanya laporan dari bawah tidak mungkin aparatur pemerintah mengetahui keadaan masyarakat di bawah. Karena masih banyak sekali masyarakat di sana yang kurang mampu dan belum tersentuh bantuan dari pihak-pihak terkait,” harapnya. (and)