Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai NKRI

FESTIVAL MUSIK RELIGI. Bupati Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka Festival Musik Religi Se-Kapuas Raya, di Komplek Pondok Pesantren Darul Ma’arif Sintang Kilometer 10, Sabtu (20/10). Benidiktus Krismono-RK

eQuator.co.idSintang-RK. Sabtu (20/10),  Bupati Jarot Winarno membuka Festival Musik Religi se-Kapuas Raya. Yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018. Bertempat di Komplek Pondok Pesantren Darul Ma’arif Sintang Kilometer 10, Kecamatan Sungai Tebelian.

“Festival musik religi  ini penting sebagai bentuk pelestarian seni budaya Islam, yang peradabannya dari dulu sudah berkembang di mana-mana sehingga hal tersebut tidak perlu diperdebatkan,” tutur Jarot.

Bupati menjelaskan, di penjuru nusantara, kesenian yang Islami sudah berkembang pesat sejak dulu. Salah satu contohnya adalah Wali Songo. Dahulu mereka melakukan sinkritisme pada awal-awal penyebaran agama Islam. Melalui seni budaya seperti pewayangan, syair tombo ati, dan lainnya.

“Saya kalau di mobil itu modalnya tiga, jadi setelah lagu-lagu rock, lagu-lagu popular, saya nyelipkan tiga sholawatan, yakni syair tanpo waton yang dilantunkan Gus Dur, ilir ilir yang dilantunkan Kyai Kanjeng, dan pandang bulan yang dilantunkan Habib Syech, kalau dah capek saya dengar itu aja jadi semangat lagi,” ungkapnya.

Direktur Umum Ponpes Darul Ma’arif Sintang, Muhammad Faisal, mengatakan festival musik religi ini mengundang Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) di 5 kabupaten/Kota. Di Wilayah timur Kalbar atau Kapuas Raya.

Yang mengikuti  sebanyak 45 peserta. Menurutnya, kegiatan ini luar biasa, terlihat dari antusiasme ibu-ibu BKMT dan remaja masjid.

“Inilah wujud untuk melestarikan seni budaya Islam lewat musik rabbana dan hadrah,” terang Faisal.

Kegiatan tersebut juga sebagai penyalur minat dan bakat ibu-ibu BKMT dan remaja masjid.  Terutama dalam bidang seni budaya Islam.

“Ini juga sebagai wujud untuk syiar agama Islam melalui seni budaya,  serta sebagai ajang tali silaturahmi antarpara peserta yang berbeda daerahnya,” pungkasnya. (ben)