eQuator.co.id – Sukadana-RK. Ratusan batang pipa air bersih yang ditumpuk di pinggir jalan Provinsi Ketapang-Sukadana, persis di depan Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana ludes terbakar.
Peristiwa itu terjadi, Minggu (22/5) sekitar pukul 00.30 dini hari. Informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah warga setempat menyebutkan, api tiba-tiba muncul dari lokasi tengah tumpukan pipa yang jaraknya sekitar 30 meter dari pinggir jalan provinsi. Menurut sejumlah warga, api pertama kali dilihat oleh peraih yang menunggangi sepeda motor dari arah Ketapang ke Sukadana. Melihat api menyala ditumpukan pipa, si peraih yang tak dikenal namanya itu langsung membangunkan warga sekitar.
Warga lalu mencoba memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan timba. Bukannya padam, melainkan api yang menggasak pipa yang seperti berbahan karet tebal itu semakin berkobar sehingga tak dapat dikendalikan warga.
Melihat api kian ganas hingga memutuskan jaringan kabel PLN, warga pun menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKU.
Kepala BPBD KKU, Triyanto bersama para personilnya, yakni dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dengan kondisi kobaran api yang masih membara.
“Saya dihubungi warga sekitar pukul 00.30 WIB. Kami datang api sudah besar dan kami langsung kerja keras. Paling utama menyelamatkan rumah warga yang tak jauh dari lokasi kebakaran. Dan api pun berhasil dipadamkan,” jelas Triyanto.
Ketika ditemui wartawan koran ini, api sudah padam dan petugas pemadam kebakaran dari BPBD KKU telah mengemaskan peralatan dan menggulung pipa guna kembali ke Sukadana.
“Sedikit kendala yang kita hadapi, dimana jarak air dengan lokasi kebakaran agak jauh. Sehingga mobil kita tidak bisa lebih merapat ke lokasi kebakaran, karena selang tidak sampai,” paparnya.
Disinggung sumber api yang berasal dari mana, Triyanto mengaku belum tahu. Namun demikian, ia tidak yakin kebakaran itu terjadi karena alam. “Sekarang ini daerah kita masih sering hujan, bahkan di Sukadana ketika saya turun tadi juga hujan. Apalagi di lokasi tumpukan pipa ini tanahnya cukup lembab dan tidak ada gambut. Jadi sangat mustahil kalau kebakaran ini disebabkan alam,” bebernya.
Lebih jauh, Triyanto menduga, kebakaran ini terjadi karena ada unsur kesengajaan. Sekalipun dirinya tidak berani memastikan hal tersebut. “Kalau menurut saya ini ada sabotase dan serahkan ke aparat hukum yang menangani,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa pipa tersebut ditumpuk oleh salah satu perusahaan yang memenangi tender di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek yang diawasi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I ini menelan anggaran sekitar Rp37 miliar.
Pasalnya pipa yang ukuran panjangnya 6 meter itu diperuntukan untuk pekerjaan pembangunan sarana air bersih Sungai Buluh. Guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi sejumlah kecamatan di KKU. Akibat kejadian ini, kerugian perusahaan ditaksir mencapai ratusan juta.
Reporter: Kamiriluddin
Redaktur: Andry Soe