Transportasi Tiga Kecamatan Lumpuh

Bupati Sikapi Putusnya Dua Jembatan

PUTUS. Jembatan gantung di Kecamatan Sokan putus setelah diterjang banjir bandang beberapa hari lalu. DEDI IRAWAN

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Banjir bandang yang melanda wilayah perhuluan Kabupaten Melawi, berdampak pada rusaknya sarana transportasi. Khususnya di Kecamatan Sayan, Tanah Pinoh dan Sokan.

Warga di tiga kecamatan itu berharap pemerintah segera memperbaiki sarana transportasi yang rusak. Diantaranya dua jembatan gantung di Sokan dan Kota Baru yang putus diterjang air. Akses warga desa menuju pusat kecamatan atau ibukota kabupaten pun terganggu.

Menyikapi keluhan warganya, Bupati Melawi, Panji, S.Sos mengatakan, saat ini Pemkab masih menginventarisasi dampak kerusakan akibat banjir. Kemudian akan melakukan rapat dalam waktu dekat, memberikan perhatian pada seluruh masyarakat dan daerah yang menjadi korban banjir.

“Untuk jembatan gantung yang putus itu, akan kita lihat statusnya. Apakah masuk jalan provinsi atau jalan kita (kabupaten). Kalau itu jalan provinsi, maka kita akan laporkan ke provinsi. Kita akan berkoordinasi, agar mereka cepat tanggapi. Tapi kalau masuk wilayah kita, maka segera diperbaiki,” kata Panji.

Pemkab bekerjasama dengan DPRD, mengambil langkah perbaikan jalan dan jembatan yang rusak. Diantaranya dengan mengambil langkah, melakukan tender lebih awal atau mempercepat pelaksanaan proyek, sebelum selesainya masa evaluasi APBD. Yang terpenting item jembatan gantung ini masuk dalam KUA PPAS dan masuk dalam RAPBD 2017.

“Intinya kita ingin mempercepat pembangunan jembatan ini, tanpa harus menyalahi aturan. Jangan sampai jadi masalah nantinya,” ucapnya.

Terpisah, Ketua DPRD Melawi, Abang Tajudin mengaku sudah meninjau jembatan putus bersama Wakil Bupati Dadi Sunarya, Rabu lalu. Dia meminta upaya percepatan pembangunan atau perbaikan jembatan gantung, khususnya di Kecamatan Sokan. “Seperti jembatan gantung di Sokan yang terputus, itu merupakan urat nadi bagi delapan desa yang ada di kecamatan Sokan. Karena juga menghubungkan pasar dengan pusat kecamatan,” jelas Tajudin.

Dikatakan Tajudin, Pemkab bisa segera mengambil langkah untuk memperbaiki dua jembatan gantung itu. Mengingat fungsi jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat di Sokan.

“Kalau perlu bisa dilakukan melalui proses percepatan pelelangan, karena kondisinya darurat,” tegasnya.

Putusnya jembatan di Sokan, kata Tajudin, membuat masyarakat di seberang Sungai Pinoh harus menggunakan perahu penyeberangan, agar bisa membawa sepeda motornya ke Sokan atau Nanga Pinoh. Tentunya akan menghambat aktivitas masyarakat serta menambah beban pengeluaran. “Makanya harus segera disikapi,” ujar Tajudin. (ira)