-ads-
Home Olahraga Sepak Bola Transfer Pogba, Seperti Apa Juventus Dan Manchester United?

Transfer Pogba, Seperti Apa Juventus Dan Manchester United?

eQuator.co.id – Transfer Paul Pogba tentu bakal memiliki dampak krusial bagi dua klub yang terlibat, yakni Juventus dan Manchester United.

Kepastian akan saga transfer Paul Pogba   di bursa musim panas ini akhirnya hadir juga. Minggu (7/8), melalui laman resminya Manchester United   mengumumkan bahwa mereka telah meraih kesepakatan harga dengan klub sang bintang, Juventus.

Pogba yang baru saja menyudahi liburannya di Amerika Serikat segera menjalani tes medis di markas United, AON Training Complex. “Paul Pogba telah mendapat izin untuk menjalani tes medis sebagai bagian dari penyelesaian transfernya dari Juventus ke Manchester United,” rilis laman resmi klub.

-ads-

Memang segalanya belum benar-benar resmi, karena belum ada hitam di atas putih. Bagaimanapun kini kedua tim yang terlibat dalam transfer, yakni Juve dan United, tentu harus bersiap untuk menerima dampak kesepakatan yang disinyalir memiliki nilai lebih dari €110 juta ini.

Laman Goal Indonesia menghadirkan opini soal bagaimana kiprah I Bianconeri dan The Red Devils di musim depan.

 JUVENTUS

Kepergian Pogba sudah barang tentu jadi kehilangan yang besar buat Juve. Selama empat musim keberadaannya di skuat La Vecchia Omcidi, gelandang stylish itu selalu mampu jadi bagian krusial raihan prestasi klub.

Tak main-main karena gelar yang dipersembahkannya adalah empat Scudetto Serie A Italia, sepasang Coppa Italia, dan tiga Piala Super Italia. Selain itu Pogba pun mampu membantu Juve mencapai semi-final Liga Europa dan final Liga Champions.

Khususnya musim lalu di mana lini tengah Juve kehilangan pemain sekaliber Arturo Vidal dan Andrea Pirlo, Pogba tampil sebagai pemimpin. Nomor punggung sepuluh yang dipercayakan klub untuknya, menunjukkan betapa penting dan besarnya peran pemain berusia 23 tahun itu.

Karenanya jelas tak mudah menemukan pemain yang setara untuk menggantikan perannya. Terlebih ambisi Juve musim depan adalah yang tertinggi sejak keterpurukan Calciopoli, yakni menjadi kampiun Liga Champions. Dibutuhkan sosok layaknya Pogba di dalam skuat, untuk wujudkan hal tersebut.

Meski begitu, dilihat dari kacamata yang lebih besar kepergian Si Gurita Paul sejatinya lebih banyak hadirkan sisi positif untuk Juve. Paling utama dan yang terpenting adalah banderolnya yang diyakini lebih dari €110 juta.

Angka itu jelas jadi nominal terbesar yang bisa dibayangkan sebuah klub, untuk pemain yang mulanya direkrut secara gratis. Ya, karena faktanya Pogba datang dari United pada musim panas 2012 lewat status bebas transfer.

Uang sebanyak itu bisa digunakan Juve untuk menutup mayoritas pengeluaran mereka di sepanjang jendela transfer musim panas ini, yang kini menyentuh €158,53 juta. Selain itu banderol Pogba pun bisa dialihkan untuk merekrut gelandang yang kualitasnya tak jauh beda lewat harga wajar.

Dari sisi taktik diikuti komposisi pemain yang dimiliki Juve saat ini, kepergian Pogba bahkan tak tampak jadi kehilangan besar. Di pos gelandang tengah Juve sudah memiliki pemain berkelas macam Claudio Marchisio, Sami Khedira, dan penggawa anyar, Miralem Pjanic.

Belum lagi nama-nama kompetitif lain yang biasanya jadi pelapis seperti Hernanes, Kwadwo Asamoah, Mario Lemina, Roberto Pereyra, hingga Stefano Sturaro.

“Kepergian Pogba mungkin sedikit mengurangi kekuatan di lini tengah Juve, tapi tidak secara kualitas. Plus datangnya Gonzalo Higuain, Juve tetap jadi salah satu dari empat tim dengan skuat terbaik di Eropa!” ujar pelatih legendaris, Fabio Capello, seperti dilansir Tuttosport.

MANCHESTER UNITED

Masuknya Pogba ke United bagaikan dua sisi mata uang. Pertama, transfer ini tentu akan menguatkan Setan Merah, di sisi lain bertumpuknya opsi pemain di lini tengah tentu tidaklah efektif dalam menjaga keharmonisan tim.

Di samping itu, pemain muda yang mempunyai prospek cerah seperti Andreas Pereira juga harus rela kembali menghuni bangku cadangan, belum lagi Marouane Fellaini entah akan dikemanakan – hal yang sama berlaku untuk Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin dan Ander Herrera.

Adapun transfer Pogba ini bagaikan buah simalakama bagi United. Di satu pihak ini merupakan berkah karena mereka berhasil mendapatkan salah satu gelandang terbaik dunia, namun di lain sisi transfer ini membuktikan kebodohan tim Manchester Merah.

Seperti diketahui, gelandang asal Prancis itu dilepas secara cuma-cuma saat usianya masih 19 tahun. Waktu itu, manajer Sir Alex Ferguson tidak bisa menggaransi menit bermain bagi salah satu bakat mudanya tersebut, yang lantas membuatnya memilih hijrah ke Juve untuk menempa diri.

Pogba muda secara perlahan membuktikan kualitas terpendamnya dan mengeluarkannya bersama Si Nyonya Tua – hal yang tidak bisa ia lakukan sewaktu masih di Old Trafford. Lebih istimewanya lagi, ia langsung meraih banyak prestasi dengan membantu Juve memenangkan empat gelar Serie A, dua Coppa Italia dan dua Piala Super Italia.

Terlepas itu, kepulangannya ke Theatre of Dreams membuat banyak dahi berkernyit, mengingat nilai transfernya yang terlewat mahal. Uang sebesar lebih dari €110 juta, yang diklaim menjadi mahar dari penebusan ini, terbilang banyak, bahkan untuk klub sebesar United.

Sir Alex tentu akan sangat menyesali keputusannya dahulu dalam melepas Pogba, karena klubnya kini harus merogoh kocek dalam-dalam karena ialah orang yang bertanggung jawab saat bintang muda Prancis itu angkat kaki empat tahun silam.

Meski begitu, masuknya Pogba bisa menjadi jaminan prestasi untuk rival sekota Manchester City tersebut. Kekuatan United tentu akan sangat dahsyat di gelaran musim depan, dan di tangan manajer jempolan seperti Jose Mourinho, kiranya hanya masalah waktu sampai ditemukannya formula yang tepat dalam meracik tim.

Ekspektasi kini meninggi, melebihi tiga musim sebelumnya di mana mereka berakhir dengan keterpurukan. Akan tetapi, satu yang perlu diwaspadai adalah ekspektasi itu sendiri, karena semua yang berlebihan justru berpotensi menjadi bumerang. Lebih baik mencontoh apa yang dilakukan Leicester City di musim kemarin dengan mencoba mawas diri dan berusaha menampilkan yang terbaik.

Dan menyambut musim baru nanti, posisi empat besar sepertinya akan mudah diraih jika semua elemen di dalam tim mampu bersaing secara sehat demi mengupayakan kemenangan, dan bukan tidak mungkin trofi juara akan didapatkan seiring Pogba yang melengkapi puzzle tim impian di samping Henrikh Mkhitaryan dan Zlatan Ibrahimovic. (*)

Exit mobile version