eQuator.co.id – Pontianak-RK. Hari Jadi (Harjad) ke 247 Kota Pontianak ke 247 yang jatuh pada 23 Oktober 2018 menjadi sebuah kemeriahan tersendiri bagi warganya. Ungkapan rasa syukur serta bahagia terpancar dari setiap orang yang merasa dirinya sebagai warga Pontianak.
Kemeeriahan juga tampak di beberapa sekolah yang ada di Kota Pontianak. Misalnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Kelurahan Mariana Kecamatan Pontianak Kota. Kepala SDN 07, Sri Rahayu mengatakan, sekolahnya selalu mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Harjad Kota Pontianak. Berbagai lomba diadakan untuk memeriahkan.
“Tahun ini kami mengadakan berbagai lomba, yaitu lomba berpantun Melayu, lomba membaca teks Undang-Undang dasar 1945 serta lomba saprahan. Pagi ini, kami mengadakan gerak jalan menyusuri Jalan Pak Kasih,” jelas Sri di ruang kerjanya.
Antusiasme siswa SD Negeri 07 dalam mengikuti lomba begitu terlihat. Dalam lomba saprahan, para siswa menunjukkan kemampuan mereka menghidangkan berbagai masakan yang tentunya dimakan bersama sambil lesehan. Begitu juga dalam lomba berpantun, Sri menekankan bahwa lomba ini diadakan sebagai upaya guru untuk memperkenalkan budaya Melayu yang menjadi khas Kota Pontianak.
“Semua lomba yang diadakan memiliki tujuan untuk menanamkan nilai budaya yang dianut oleh Kota Pontianak. Agar nantinya anak-anak yang bersekolah di sini tahu siapa mereka dan di mana mereka tinggal,” kata Sri.
Kegiatan yang tak kalah seru turut dilakukan oleh MAN 1 Pontianak. Lewat Kepala MAN 1, Razali, pihak sekolah mengadakan lomba pentas seni, fashion show dari bahan-bahan sederhana, serta lomba wirausaha. Tak lupa juga mereka mengadakan kegiatan menari japin bersama.
“Untuk pentas seni sudah kami lakukan beberapa hari yang lalu. Sementara untuk lomba wirausaha, yang juga sudah kami laksanakan beberapa hari lalu, memiliki tujuan agar siswa mampu berwirausaha dan kami teolah menyediakan stand bagi siswa untuk berjualan,” ujar Razali saat ditemui Rakyat Kalbar, Selasa (23/10).
Razali juga menambahkan bahwa pihak sekolah membebaskan para siswa untuk mengeksplorasi diri mereka lewat event kesenian dalam rangka menyambut HUT Kota Pontianak. Ia juga mengatakan bahwa siswa tidak mesti harus untuk mengenakan pakaian khas Melayu yaitu teluk belanga pada hari ini.
“Kami tidak memaksa mereka untuk mengenakan pakaian khas Pontianak karena kami tahu kondisi perekonomian siswa. Ada yang mengenakan pakaian khas sekolah, kami tidak masalah. Silahkan saja,” ujar Razali.
Ditambahkannya, MAN 1 Pontianak menjadi juara 1 lomba menghias pokok telur tingkat SMA se-Kota Pontianak. Hal ini tentu menjadi sebuah torehan prestasi bagi MAN 1, apalagi pengumuman juara tersebut bersamaan dengan HUT Kota Pontianak. “Ini menjadi sebuah berkah tersendiri,” pungkas Razali.
Laporan: Bangun Subekti
Editor: Arman Hairiadi