eQuator.co.id – Sungai Kakap-RK. Masih dalam rangka peringatan ke- 37 Hari Pangan Sedunia, Pemprov Kalbar menggelar panen raya padi hibrida di Desa Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (20/10). Sungai Kakap merupakan sentra pertanian kabupaten pecahan Mempawah tersebut.
Setakat ini, lahan pertanian di Kecamatan Sungai Kakap seluas 12 ribu hektar. Belum dihitung dengan lahan seluas dua ribu hektar yang berpotensi untuk dikembangkan.
“Yang sudah siap dipanen padi Hybrida di lahan seluas 323 hektare, yang masuk di wilayah Pal 9. Beberapa hari lagi, panen dengan jenis padi yang sama menyusul,” ujar Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus, di lokasi panen raya tersebut.
Ia menyatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya konsisten mengembangkan sektor pertanian, mendorong peningkatkan produktivitas petani setempat. Nah, pertanian padi di Kecamatan Sungai Kakap senantiasa surplus sehingga Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten dengan swasembada pangan di Kalbar.
“Ini luar biasa, sebab salah satu sumbangan (produksi beras Kubu Raya,red) terbesar berasal dari Sungai Kakap,” ungkapnya.
Meski begitu, dengan rentang wilayah yang sangat luas, Hermanus melanjutkan, dana pembangunan untuk sektor pertanian tentu tidak bisa hanya mengharapkan suntikan dari APBD semata. “Tentu tidak maksimal, harus ada bantuan dari pemerintah pusat,” ulasnya.
Hermanus menuturkan, momentum panen raya sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Pendapatan perkapita yang didapat masyarakat di hampir semua kecamatan di Kubu Raya didominasi dari sektor pertanian. Hal itu, dikatakannya, menjadikan Kubu Raya sebagai produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten Sambas.
“Sektor ini sumbangan terbesar kedua setelah industri pengolahan,” ungkapnya.
Itu sebabnya, Hermanus menerangkan, Pemkab Kubu Raya sangat menyambut baik kebijakan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Arman Sulaiman mewujudkan swasembada pangan. Tentunya melalui program-program pertanian yang berkesinambungan.
Selain dari sektor pertanian, ia menyebut, letak geografis Kubu Raya yang berdekatan dengan Kota Pontianak, sekaligus sebagai gerbang pintu masuk Kalbar melalui jalur udara, sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor jasa. “Ini yang akan coba kita tangkap ke depan agar perekonomian Kubu Raya bisa terus tumbuh. Pertumbuhan perekonomian Kubu Raya lebih tinggi dibanding daerah lainnya di Kalbar, terbaik se-Kalbar,” papar Hermanus.
Dengan kata lain, Kubu Raya tidak hanya bergantung pada sector pertanian. “Makanya, kita akan terus berupaya untuk menggandeng para investor untuk masuk ke Kubu Raya. Itu penting agar pertumbuhan ekonomi kita bisa terus meningkat,” pungkasnya.
Di sisi lain, Staff Ahli Gubernur bidang Pemerintahan Pemprov Kalbar, Aminuddin mengatakan, berkurangnya lahan pertanian karena konversi serta kecenderungan meningkatnya harga pangan. “Ada kekhawatiran pemerintah di tahun mendatang bisa jadi krisis pangan,” tuturnya.
Namun, panen beras 34 kg perhektar (lihat grafis), kata dia, merupakan hasil yang lumayan. “Semakin tahun semakin meningkat pertumbuhan manusia, maka kita harus mengimbangi dengan produksi pertanian kita,” ujar Aminuddin.
Beberapa kabupaten di Kalbar yang menonjolkan hasil panen beras mereka seperti Kabupaten Sambas, Kubu Raya, dan Sanggau, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi contoh untuk kabupaten/kota lain sehingga bisa meningkatkan produksi. “Kita berupaya untuk menjual keluar apabila ada kelebihan. Apabila masih ada lahan menganggur, bisa digarap lagi. Jangan sampai lahan masih banyak tidak digarap,” tandasnya.
Apresiasi datang dari Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Kementerian Pertanian, Benny Rachman, kepada Pemkab Kubu Raya dan seluruh petani yang telah sama-sama berjuang meningkatkan ketahanan pangan setempat. “Saya lihat tanaman padi di sini menjanjikan dan hasilnya memuaskan. Kami, pemerintah pusat, akan mendukung petani dalam membantu program yang dibutuhkan petani,” ujar Benny.
Menurut dia, produksi padi di Indonesia saat ini meningkat pesat. Ditandai beberapa kali pemerintah dapat surplus 15 juta ton dalam dua tahun terakhir.
“Padahal jumlah produksi sudah dikurangi kebutuhan, masih surplus, saat yang memungkinkan untuk ekspor beras ke perbatasan, ke Malaysia,” terangnya.
Imbuh Benny, “Nanti akan disusul wilayah lain lagi. Bapak Menteri akan berkomitmen terus kepada petani termasuk kabupaten ini. Yang diterima sekarang, akan terus ditingkatkan, termasuk mengatasi kekurangan penurunan tenaga kerja pertanian”.
Malam sebelumnya (Kamis, 19/10), Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya mengadakan gala dinner bagi para duta besar dan perwakilan negara sahabat, yang dating khusus menghadiri peringatan ke-37 HPS di Kalbar. “Tentunya Kehadiran para Duta Besar dan perwakilan negara sahabat memberikan kontribusi dan dampak positif kepada Kalimantan Barat dan memberikan inspirasi bagi Peringatan Hari Pangan Sedunia berikutnya,” paparnya.
Imbuh dia, “Pada peringatan sebelumnya, para duta besar hanya hadir di bawah 5 orang, namun pada malam ini hadir 11 orang duta besar, perwakilan/atase 14 orang, perwakilan organisasi dunia 3 orang”.
Pemprov Kalbar membuka pintu selebar-Iebarnya kepada para Duta Besar dan perwakilan negara sahabat yang ingin berinvestasi, memberikan beasiswa, menghijaukan lahan kritis, menangani lahan gambut, atau kerja sama lainnya yang bermanfaat bagi kedua negara. “Untuk itu, kita hadirkan para pengurus Kamar Dagang dan Industri serta beberapa pengusaha,” terang Christiandy.
Provinsi Kalimantan Barat, lanjut dia, mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional. Terutama di sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Komoditas utama yang diunggulkan Kalbar diantaranya padi, jagung, lidah buaya, serta jeruk.
Christiandy Sanjaya menyakinkan para duta besar dan perwakilan negara sahabat bahwa pembangunan di Kalbar cukup pesat. Karena masyarakatnya berkembang, begitu juga dengan dunia usaha yang terus maju.
“Salah satu indikator kemajuan tersebut adalah masuknya investor serta keamanan yang semakin kondusif, investor masuk ke Kalimantan Barat Iebih dominan di bidang perkebunan dan pertanian dalam arti luas, serta pertambangan,” jelasnya.
Pesatnya pembangunan di Kalimantan Barat, ia menerangkan, tidak semata-mata keberhasilan gubernur dan jajaran, tetapi juga berkat kerja sama dan kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan semua unsur pimpinan daerah Iainnya. Termasuk lah para bupati dan wali kota se-Kalbar.
Laporan: Rizka Nanda, Syamsul Arifin
Editor: Mohamad iQbaL