eQuator.co.id –PONTIANAK. Di antara program kerja strategis Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPRQ) Kalbar adalah pembinaan Qori/Qoriah serta peningkatan prestasi MTQ (Mushabaqah Tilawatil Quran) dan STQ (Seleksi Tilawatil Quran) di tingkat nasional. Ke depan, program kerja ini tetap menjadi prioritas.
Ketua LPTQ Kalbar Dr. M. Zeet Hamdy Assovie MTM mengatakan, Kalbar tentu tidak mau tertinggal dari provinsi lainnya di Indonesia. Mengingat Kalbar sebenarnya memiliki insan-insan Qurani yang berkualitas. “Di masa lalu, Kalbar memiliki prestasi yang membanggakan baik di nasional maupun internasional,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi LPTQ dan Pelatihan Dewan Hakim Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2017, Rabu (27/9) di Hotel Borneo.
Individu yang juga menjabat Sekda Kalbar ini mengisahkan terkait penyelenggaraan STQ di Kalimantan Utara (Kaltara) kemarin. Di mana proses pendaftarannya sudah berbasis online. Hal ini tentunya menimbulkan kendala bagi para Dewan Hakim yang notabene masih kurang dalam memahami mengenai informasi dan teknologi.
“Sehingga berdampak kepada para peserta yang akan melakukan proses pendaftaran,” katanya.
Kondisi tersebut kata dia, mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Mengingat lajunya perkembangan teknologi yang lebih cepat dan tepat dalam melakukan pekerjaan. Oleh karenanya, dalam Rakor tersebut dia menekankan agar juga memberikan pelatihan information technology (IT) kepada Dewan Hakim. Supaya kendala-kendala ke depannya dapat diselesaikan dengan baik.
“Harapan kita bersama agar anak-anak kita dapat menjadi juara dapat tercapai,” harapnya.
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan ini adalah salah satu wujud nyata dari kiprah LPTQ Kalbar serta pengembangan kualitas SDM para Dewan Hakim Daerah yang diharapkan akan berdampak langsung terhadap pembinaan Qori/Qoriah di Kalbar. Karena Dewan Hakim memiliki peran penting dalam mengembangkan pembinaan Qori/Qoriah. Sehingga secara kontinyu Dewan Hakim perlu diberikan pembekalan-pembekalan tentang perkembangan secara terus menerus terkait dengan Tilawatil Quran di Indonesia. Dia juga berharap kepada peserta Rakor untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Dapat membangun jejaring komunikasi, koordinasi dan sinergi yang positif antarsesama Dewan Hakim.
“Sehingga ke depan kita akan menyaksikan kontribusi Dewan Hakim di Kalbar yang bernilai manfaat bagi perkembangan pembinaan dan prestasi Tilawatil Quran Kalbar,” pungkas M. Zeet.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Drs. H. Matjai Muhyidin dalam laporannya menyampaikan, bahwa tujuan dari penyelenggaraan kegiatan Rakor ini adalah mensosialisasikan terkait beberapa perubahan Ketentuan Pokok MTQ/STQ hasil Munas Tahun 2016 di Jakarta.
“Dan kami melakukan koordinasi sekaligus menyamakan persepsi terkait cabang-cabang lomba yang akan dimusabaqahkan,” katanya.
Pihaknya juga mendiskusikan hal-hal berkaitan dengan teknis pelaksanaan MTQ/STQ. Meningkatkan kualitas (pengetahuan dan keterampilan) Dewan Hakim MTQ/STQ cabang Tilawah, Qira’atussab’ah, Tahfizh, Tafsir, Fahmil, Syahil serta Khattil Quran. Kemudian menyamakan persepsi dan pemahaman tentang teknis penilaian dalam MTQ/STQ.
“Peserta yang mengikuti Rakor dari unsur LPTQ Provinsi, para Ketua dan Sekretaris serta pengurus dimasing-masing bidang LPTQ kabupaten/kota se Kalbar. Kegiatan dilaksanakan 27 – 30 September 2017,” tuturnya. (riz)