eQuator.co.id – Kendati Danau Sentarum berlokasi di Kapuas Hulu, namun taman nasional dengan keberagaman ekosistem akuatik terkaya sejagat itu sudah menjadi “milik” dunia. Tidak heran kalau Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) menjadi perhatian lembaga pengetahuan internasional.
Andreas, Putussibau
Sebagai kabupaten konservasi, Pemkab Kapuas Hulu sangat berkepentingan mulai dari kelestarian alam hingga pemanfaatan TNDS. Setidaknya dua Bupati, Abang Tambul Husin dan penerusnya, AM Nasir, berupaya meningkatkan danau terunik dunia itu.
Adalah Camat Batang Lupar, Gunawan, mendapat tugas menyusun program peningkatan sarana-prasarana untuk mendukung kawasan TNDS menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Ia serius ingin mendapatkan perhatian serius pemerintah pusat dalam upaya mengimplentasi rencana detail Lokpri Kecamatan Batang Lupar.
“Saya berharap pemerintah pusat serius mengembangkan kawasan TNDS sebagai KSPN, dan mengimplementasikan rencana detail Lokpri Kecamatan Batang Lupar di kawasan perbatasan dengan RTDL Danau Sentarum,” ungkap Gunawan kepada Rakyat Kalbar, Minggu (4/11).
Untuk mendukung KSPN, haruslah ada peningkatan dan perbaikan infrastruktur jalan yang dipercepat. Dibutuhkan sinergitas program dalam pembangunan KSPN tersebut. “Saya berharap desa, kecamatan, kebupaten, provinsi dan pusat serta NGO saling mendukung,” kata Gunawan.
Peran pengelolaan taman nasional di koridor TNBKDS sebagai implementasi pelaksanaan KSPN harus diperkuat. Tidak hanya di Kecamatan Batang Lupar, semua kawasan penyangga TNDS bergerak. Meliputi Kecamatan Batang Lupar, Badau, Selimbau, Jongkong, Suhaid dan Empanang. Dengan begitu diharapkan program KSPN berjalan dan pelestarian TNDS bisa berjalan maksimal.
“Infrastruktur jalan, pemberdayaan masyarakat yang berbasis produk lokal sesuai potensi daerah masing-masing harus terus dikembangkan,” ujarnya.
Begitu juga dengan ekowisata beserta produk turunannya harus ditingkatkan lagi. Misalnya kerajinan tenun, madu dan aneka jenis produk olahan ikan. Artinya, kata Gunawan, banyak potensi yang bisa dikembangkan dikawasan TNDS untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Gunawan mencontohkan, konsep membangun fishing sport dan pusat suvenir khas produk Danau Sentarum dan di sekitar kawasan penyangga. “Semua itu harus didukung pembangunan listrik dan air bersih,” tuturnya.
Karena listrik dan air bersih merupakan kebutuhan mendasar dan mendesak. Mesti dipercepat pembangunanya. Gunawan sepertinya optimis kawasan itu dikembangkan kelistrikan tenaga surya dengan mengembangkan PLTS (Pembangunan Listrik Tenaga Surya).
Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat
Mengembangkan Danau Sentarum sebagai obyek wisata dunia, tidak akan sinkron tanpa pelestarian sumber daya alam Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS). Kedua obyek wisata alam, ilmu pengetahuan, adventures, dan sebagainya itu harus ditingkatkan.
Semua itu jelas tidak bisa terpisahkan dengan sumber daya manusia, yakni masyarakat sekitar dan dlam kawasan TNBKDS itu sendiri. Pembangunan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat dua kawasan harus didongkrak agar menumbuhkan a sense of belonging yang kuat.
Sebagai unit pelaksana teknis di dua taman nasional itu, Balai Besar TNBKDS butuh bekerjasama dengan multi pihak. Terutama kelompok masyarakat, LSM dan swasta. Mereka harus mendukung meningkatkan pembangunan masyarakat di wilayah TNBKDS. Pasalnya, pelestarian sumber daya alam sangat penting.
“Jangan sampai melakukan pemanfaatan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian. Karena akan mendatangkan dampak dan bencana yang bisa merugikan masyarakat,” kata Muhammad Yusuf, Asisten III Bidang Umum dan Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Kapuas Hulu ketika membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat di Daerah Penyangga TNBKDS yang diselenggarakan di Deo Soli, Jalan Lintas Timur, Putussibau Selatan, belum lama ini.
“Strategi pembangunan guna meningkatkan kapasitas organisasi atau kelompok, dapat menciptakan produk unggulan. Begitupun membangun jaringan pasar secara keseluruhan akan sangat menunjang pengembangan kelompoknya,” kata Yusuf seraya berharap, kegiatan dapat berupa meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman bagi peserta terkait program prioritas Pemkab Kapuas Hulu.
Kepala Balai Besar TNBKDS, Arief Mahmud, pentingnya peningkatan kapasitas kelompok masyarakat bertujuan mensinkronkan program-program sektor perkebunan dan kehutanan. Begitu juga perikanan dan pariwisata dengan stakeholder yang ada.
“Kemudian mengidentifikasi dan menginventarisir kelompok-kelompok masyarakat di desa penyangga. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pada kelompok masyarakat dan merumuskan permasalahan dan saran perbaikan,” papar Arief dalam kegiatan yang diikuti 40 peserta dari 17 desa yang berada dalam dua kawasan TNBKDS itu. (*)