eQuator.co.id-Pontianak. Demi mewujudkan kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang Nasional 2021, mahasiswa fakultas teknik jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Untan menggelar Webinar online yang bertajuk “Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Untuk Menyongsong Indonesia di Era Digital” (13/10)
Pada Era digital ini, sejatinya Negara-negara di dunia harus lebih responsif terhadap teknologi yang ada serta bagaimana negara tersebut dapat memaksimalkan kapasitas di era digital. Namun, tidak jarang masyarakat justru memberikan respon yang pasif terhadap rencana atau program negara di masa depan.
Sebagai program studi yang memfokuskan kearah pembangunan dan perencanaan, PWK peduli dan mendukung akan konsep pembangunan berkelanjutan di era digital ini. Sejatinya, webinar ini diadakan dengan tujuan untuk memperingati Hari Tata Ruang Nasional.
Ridwan Sutriadi, selaku Associate Professor Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung, menyebutkan konsep pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini.
“Pemanfaatan teknologi di era digital juga bisa menjadi pendorong dalam memenuhi kebutuhan lahan saat ini yang dinilai cukup kritis. Pemanfaatan teknologi juga bisa menyokong riset-riset terkini mengenai permasalahan lingkungan,” ujarnya
Kemudian Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II Kementrian ATR/BPN Pusat yang diwakili oleh Fahmi Abduh, menyampaikan bahwa jika kementrian ATR/BPN telah memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam penataan ruang melalui OSS dan Gistaru.
“Kecanggihan ini bertujuan agar dapat lebihmemudahkan dan menciptakan penataa ruang yang lebih transparan kepada masyarakat,” ungkapnya
Hingga saat ini Kementerian ATR/BPN sudah mulai memanfaatkan teknologi dalam penataan ruang yang berkelanjutan seperti OSS dan Gistaru. Kemudian, pembangunan berkelanjutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan tata ruang itu sendiri, dimana perencanaan tata ruang adalah proses yang melibatkan berbagai pihak.
“Hal ini bertujuan agar penggunaan ruang memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan kehidupan yang berkesinambungan” jelasnya.
Selaku Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Kalbar, Syamsul Akbar, mengatakan perlu adanya pembangunan kota yang berkelanjutan, yaitu dikarenakan isu atau tantangan perkotaan yang makin kompleks. Maka dari itu diperlukan beberapa konsep pembangunan berkelanjutan.
“Seperti Green City, konsep yang terfokus pada pembangunan ramah lingkungan, Live able City yang menggambarkan sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman dan layak huni, dan Smart City, kota yang berkinerja baik dalam mengontrol semua infrastruktur demi mewujudkan kota yang layak huni,” terangnya.
Lebih lanjut, Gabriella Sintia Amnesti Putri, Mahasiswi PWK sekaligus panitia kegiatan Hari Tata Tuang (Hataru) Universitas Tanjungpura mengapresiasi kegiatan yang digelar, ia berharap kedepannya agenda tersebut dapat dibuat kembali dengan inovasi terbaru.
“Kegiatan ini sangat memotivasi, terlebih banyak ilmu-ilmu baru yang diperoleh dari pemateri semoga kedepannya semakin lebih baik,” pungkasnya. (Ova)