eQuator.co.id – SUNGAI RAYA-RK. Prajurit TNI AU melaksanakan latihan penerjunan statik dan free fall di Lanud Supadio, Jumat (1/2) sekira pukul 05.30 Wib.
Mereka adalah 97 prajurit dari Batalyon Komando 465 Paskhas, Denhanud 473 Paskhas, serta belasan Wanita Angkatan Udara yang ikut latihan sekaligus terjun penyegaran (Jungar).
Sebelum pelatihan dimulai, mereka diangkut menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU A-1318. Dalam pelatihan ini, 70 prajurit sebagai peterjun statik dan 27 sebagai peterjun free fall.
Sesaat sebelum terbang, Jungar yang dilakukan sebanyak dua shorty penerbangan itu diawali dengan briefing di ruang Base Operation Dinas Operasi Lanud Supadio.
Shorty pertama 70 prajurit melakukan penerjunan statik pada ketinggian sekitar 1500 feet, dengan tiga putaran. Yakni putaran pertama 24 peterjun, putaraan kedua 23 peterjun, dan putaran ketiga terdiri dari 23 peterjun. Sementara shorty kedua para prajurit Paskhas dan prajurit Wanita Angkatan Udara melakukan penerjunan free fall pada ketinggian 8000 feet. Sebanyak 27 orang. Terdiri dari 14 peterjun pada putaran pertama, selanjutnya 13 orang peterjun pada putaran kedua.
Di sela latihan Jungar, Kepala Dinas Personel, Kolonel Pnb Sidik Setiyono yang saat itu menjadi Palakhar Komandan Lanud Supadio, didampingi para pelatih dan para pejabat Makorpaskhas mengatakan, latihan ini sengaja digelar untuk membina dan meningkatkan kemampuan prajurit TNI AU sesuai perintah komando atas.
“Latihan ini merupakan agenda rutin yang biasa dilakukan prajurit TNI AU yang bertugas di seluruh satuan-satuan jajaran Paskhas”, ungkapnya.
Sidik menjelaskan, latihan terjun ini merupakan kebutuhan bagi prajurit Paskhas TNI AU, untuk meningkatkan kemampuan mobilisasi udara. “Baik perorangan maupun kelompok, yang sangat diperlukan dalam melakukan misi operasi di medan pertempuran,” pungkasnya. (amb)