Tidur di Desa, Norsan Serap Keluhan Warga

Bupati Mempawah, Ria Norsan dan Wakil Bupati Mempawah, Gusti Ramlana serap aspirasi sambil menginap di bersama warga di halaman SD Negeri 15 Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit. Ari Sandy

eQuator – Mempawah. Selama dua hari, Jumat-Sabtu (18-19/12) lalu, Bupati Mempawah Ria Norsan, Wakil Bupati Gusti Ramlana, Sekretaris Daerah Mochrizal mengajak para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bermalam di SD Negeri 15 Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit. Keluhan warga pun ditampung agar program pembangunan tepat sasaran.

Kegiatan Gema Bina Bangun Desa (GBBD) yang dilakukan jajaran pemkab Mempawah ini baru kali pertama dilaksanakan. Program baru ini menjadi sarana pertemuan nonformal kepala daerah dengan warga, tanpa prosedur birokrasi. “GBBD baru diprogramkan mulai tahun 2015. Tujuannya, bagaimana para pejabat di lingkungan pemerintah daerah, mulai Bupati hingga pimpinan SKPD turun bersama dan menginap di desa tujuan,” ujar Norsan, Senin (21/12).

Dikatakannya, dengan begitu dirinya bisa mendengar aspirasi masyarakat dan mengetahui langsung apa yang terjadi di desa, sehingga bisa diprogramkan pada penyusunan RKPD, Renstra, dan menuangkan ke dalam RAPBD Kabupaten Mempawah. Para pejabat yang saat ini belum hadir, nantinya harus hadir. Norsan mengatakan, GBBD adalah program yang didesain untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyat. Melalui GBBD, diharapkan kesenjangan antara pemimpin dengan yang dipimpin dapat dihindari. Selain itu, adanya pertemuan langsung dengan masyarakat membuat perencanaan program pembangunan menjadi efektif dan tidak monoton. “Jadi inilah program yang coba kita gadang. Mudah-mudahan nantinya tidak ada kesenjangan antara kedua belah pihak. Antara pejabat dan masyarakat desa bisa saling kenal dan bicara, sehingga kita bisa memprogramkan apa-apa yang memang masyarakat perlukan untuk diprogramkan,” terang dia saat berdialog bersama warga di Halaman SD Negeri 15 Bukit Batu.

Dipilihnya Desa Bukit Batu sebagai lokasi pertama pelaksanaan GBBD, Norsan menyebut, tidak lepas dari profil desa yang majemuk namun harmonis. Terdiri atas beberapa etnis, Bukit Batu mampu menampilkan citra sebagai desa yang berpola pikir maju. “Saat terjadi kerusuhan antaretnis dulu, salah satu daerah yang tidak terpengaruh adalah di sini. Masyarakatnya tetap kompak bersatu. Jadi mudah-mudahan program ini nantinya bisa membawa kemajuan bagi daerah kita,” pungkasnya. (sky)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.