eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kaca depan minibus bernomor polisi KB 1728 HQ, retak seribu. Mobil putih ini tiba-tiba dilempar batu oleh orang yang tidak dikenal. Saat melintas di Jalan Raya Jungkat, Kabupaten Mempawah. Tepatnya di depan Indomaret yang tak jauh dari Pos Lantas Jungkat, pada Selasa (12/2) malam.
Minibus jenis Daihatsu Xenia itu milik Johan Hanafi Syarif. Saat ditemui di tempat usahanya, di Jalan Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Johan menceritakan secara rinci mengenai peristiwa yang terjadi.
Warga Kecamatan Pontianak Kota ini mengaku, saat kejadian dia sedang dalam perjalanan pulang menuju Pontianak. Bersama istri dan anaknya yang baru berusia dua bulan.
“Dalam perjalanan pulang, pas melewati Jalan Jungkat, saya berpapasan dengan sepeda motor bebek. Seinggat saya yang dikendarai dua orang yang tidak dikenal,” katanya, kepada Rakyat Kalbar, Kamis (14/2).
Johan tak menyangka, pengendara motor itu melemparkan batu ke arah kaca depan mobilnya. Hingga retak seribu. “Saya terkejut. Beruntung saya tidak dalam keadaan melaju. Sehingga masih bisa dikendalikan dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Padahal ada truk di depan mobil saya,” paparnya.
Saat kejadian, Johan tak sempat menghafal nomor plat sepeda motor dan mengenali ciri-ciri orang yang diduga pelaku. Karena pancaran lampu sepeda motor silau. Menghalangi pandangannya.
Usai kejadian, pria yang tergabung dalam Komunitas Feroza Kalbar (Kofek) ini berusaha berhenti. Dan berbalik arah. Untuk mengejar pelaku. Namun, pelaku menghilang dalam sekejap.
“Saya pun berusaha mencari informasi dengan singgah ke beberapa rumah warga setempat. Saya tanyakan ada yang melihat sepeda motor yang berpapasan dengan saya. Ternyata tak ada satu pun dari mereka yang melihat,” terangnya.
Akhirnya, pria yang akrab disapa Jojo ini memutuskan menempuh jalur hukum. Dengan melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Siantan (Jungkat). Setengah jam setelah kejadian.
“Setelah saya melapor tidak lama datang anggota Unit Lantas dan Reskrim Polsek Jungkat. Mereka mengamankan barang bukti batu yang tertinggal di sekitar lokasi,” jelasnya.
Tak hanya melapor ke kepolisian, Johan pun turut menyampaikan kekesalannya ke grup media sosial Facebook (FB).
“Dalam postingan itu saya bermaksud mengingatkan pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di Jalan Raya Jungkat,” akunya.
Informasi itu ternyata banyak menuai tanggapan dari netijen. Beberapa diantaranya mengaku juga pernah menjadi korban. Atas peristiwa serupa. Ini artinya, kata Jojo, bukan cuma dia yang menjadi korban.
Jojo berharap, ada tindakan tegas setelah ini. Agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Karena, dia berpandangan kejadian merupakan kejahatan serius yang sudah terencana.
“Ini sudah terencana. Karena pelaku membawa batu dan melempar pengemudi yang sedang berjalan tanpa memperdulikan keselamatan orang lain,” jelasnya.
Ia juga berharap masyarakat dapat bersinergi dengan kepolisian untuk melakukan pemantauan di sekitar Jalan Raya Jungkat.
“Sementara kita juga berharap pihak kepolisian juga dapat melakukan pengawasan di sekitar lokasi tersebut dengan melakukan patroli dan sebagainya,” harapnya penuh.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Ocsya Ade CP