eQuator.co.id – Sekadau-RK. Misteri hanyutnya Aten, warga Dusun Jangan Ran, Desa Entabuk, Belitang Hilir, Sekadau terjawab sudah. Jasad pria 57 tahun itu ditemukan mengapung di Sungai Kapuas, tak jauh dari steigher penyeberangan Kota Sekadau-Seberang Kapuas, Sekadau Hilir sekitar pukul 08.00, Minggu (3/7).
Mayat tersebut pertama kali ditemukan penambang motor klotok yang enggan namanya dikorankan. Ia pun melaporkan penemuan mayat itu ke pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Tak membutuh waktu lama, Polsek Sekadau Hilir bersama tim SAR dari BPBD Kabupaten Sekadau langsung menuju lokasi. Petugas mengevakuasi mayat Aten. Proses evakuasi menjadi tontonan warga yang memadati lokasi penemuan mayat.
Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Muhadi mengatakan, jajarannya mendatangi lokasi tersebut, setelah menerima laporan warga. Mayat tersebut diduga merupakan korban yang tenggelam di Desa Janang Ran, Kecamatan belitang Hilir, Jumat (1/7) lalu.
Kapolsek Belitang Hilir, Ipda M Sembiring yang dikonfirmasi mengenai penemuan mayat yang mengapung itu mengatakan, pihak keluarga yang mendatangi RSUD Sekadau dan membenarkan mayat tersebut adalah Aten yang tenggelam Jumat lalu.
“Istri korban membenarkan jika itu suaminya, dilihat dari ciri khas adanya tato nama di tubuhnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Sembiring, sekitar pukul 06.00 Jumat lalu, korban hendak menyeberang menggunakan perahu dari rumahnya. Aten memikul mesin speednya.
“Setelah didermaga KSP, lalu dia mengambil sampan di pinggir sungai dan langsung melepas tali sampan. Tapi korban lupa mengambil mesin speed yang diletakkannya di daratan,” kata dia.
Karena korban mengambi mesin speed, ia tidak sadar jika sampan yang telah dilepas taliya itu hanyut. Sembiring mengatakan, Aten yang melihat sampannya hanyut, langsung terjun ke sungai dengan harapan dapat mengejar sampannya tersebut.
“Belum sempat mengambil sampannya, korban sudah lemas lalu hanyut terbawa arus sungai. Sempat dilakukan pencarian, namun korban tidak ditemukan, hingga akhirnya ditemukan di Sungai Kapuas di Desa Sungai Ringin,” jelas Sembiring. (bdu)