Temuan Sabu di Terminal Kargo, Bandar Narkotika Ngetes Keamanan Bandara?

GARFIELD ‘TERLIBAT’. Inilah penampakan sabu 30 gram dikamuflase bantal bergambar Garfield yang ditemukan petugas X-Ray di Bandara Supadio, Rabu (3/8). Otoritas Bandara for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Lewat jalan-jalan darat (tikus maupun resmi) di tapal batas negara sering ketahuan, bandar Narkotika coba-coba pakai jalur lain. Lewat udara.

Temuan upaya menyelundupkan Narkotika yang seolah-olah mengetes keamanan Bandar Udara (Bandara) Supadio itu didapat setelah sebuah paket tanpa nama pengirim di Pontianak yang dialamatkan ke Pangkalan Bun, Kalteng, ditemukan otoritas setempat.

Barang haram tersebut sabu-sabu 30 Kg didapati di Terminal Kargo, sekitar pukul 06.30 WIB, Rabu (3/8). Digagalkannya kiriman sabu ini berawal ketika petugas di Terminal Kargo curiga melihat gambar di layar X-Ray-nya. Saat itu, tampak serbuk berwarna putih dikemas plastik obat dalam sebuah kardus makanan.

Serbuk ini juga dikamuflase bantal bergambar tokoh kartun Garfield yang akan dikirim melalui Star Cargo milik maskapai Kalstar Air dengan rute Pontianak, Ketapang, dan Pangkalan Bun. Kemudian, dipanggillah awak Star Cargo untuk bersama-sama memeriksa.

“Di dalam kardus ditemukan satu bungkusan plastik obat berisi kristal putih yang dicurigai merupakan barang terlarang jenis sabu,” ujar General Manager Angkasa Pura II, Bayuh Iswantoro, kepada Rakyat Kalbar, Rabu siang.

Petugas X-Ray kemudian melaporkan penemuan itu kepada komandan regunya yang meneruskan laporan kepada komandan Pos Komando. Mendengar ini, otoritas Bandara berkoordinasi dengan BNN Provinsi Kalbar dan polisi sektor Bandara melakukan pemeriksaan.

“Dapat dipastikan bahwa barang temuan tersebut adalah sabu dalam paket besar sebanyak 30 gram dengan kualitas baik,” beber Bayuh.

Di sisi lain, Kepala Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U) Supadio, AKP Muslimin mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan di ring luar alias eksternal. “Kalau di internal Bandara sudah ada pengamanannya sendiri, ada pengawasan sekuriti di kargo dilengkapi peralatan X-Ray,” tuturnya.

Jadi, kepolisian sektor Bandara hanya melakukan pengawasan kejahatan yang kasat mata. “Kami tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan sampai ke dalam,” terang Muslimin seraya menambahkan kasus sudah dilimpahkan ke Polresta Pontianak.

Sementara itu, Stasiun Manajer Kalstar Pontianak, Ari Kusnandar menyatakan, belum mendapat laporan dari supervisor kargonya. “Pas kejadian, kebetulan saya tidak di tempat,” tulisnya dalam pesan WhatsApp (WA) kepada Rakyat Kalbar.

PEMAKAI NARKOTIKA BERTAMBAH

Temuan tersebut membuat Kepala Polresta Pontianak, Kombes Iwan Imam Susilo, mengeluarkan analisa bahwa permintaan Narkotika meningkat. “Sehingga harga sabu jadi murah di Kota Pontianak,” tuturnya.

Ia mengamini KP3U Supadio diminta mengidentifikasi barang itu. “Ketika dilakukan pengecekan, ternyata di dalamnya sabu yang dikamuflase dengan barang lainnya,” terang Iwan.

Kini, KP3U melimpahkan kasus ini kepada pihaknya. Sejauh ini, Si Pengirim dan Penerima Barang masih diburu.

“Pelakunya tidak kita temukan, memang begini cara mereka (jaringan) yang memanfaatkan ekspedisi untuk mengirim narkoba. Mereka tidak menuliskan nama lengkap serta alamat. Hanya bertuliskan pakaian dengan tujuan Pangkalan Bun, Kalteng,” paparnya.

Walhasil, dia ingin mengundang seluruh perusahaan ekspedisi di Kota Pontianak. “Karena mereka (ekspedisi,red) patut mencurigai pengiriman barang yang dilakukan seseorang jika tidak menggunakan alamat terang dan nama lengkap,” pungkas Iwan.

 

Laporan: Ocsya Ade CP, Syamsul Arifin, dan Achmad Mundzirin

Editor: Mohamad iQbaL