Tanggul Utuh Dibilang Jebol

eQuator.co.id – TERENDAMNYA Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Senin  (27/11) diikuti kabar hoax yang menyebar dengan cepat. Lewat pesan berantai, banjir itu disebut sebagai akibat jebolnya tanggul penahan lumpur. Banyak yang percaya karena banjir di Jalan Raya Porong kemarin mengakibatkan ruas tersebut tidak bisa dilewati.

Informasi yang tidak benar itu dicampur dengan data yang valid sehingga terkesan bukan berita bohong. “Wow, Lapindo Jebol,”  tulis pembuat pesan sebagai judul berita. Isi pesannya menginformasikan kondisi Jalan Raya Porong yang tidak dapat dilewati. Rel kereta api terendam. Ada juga informasi bahwa Jembatan Porong ditutup sehingga kendaraan dialihkan lewat Mojosari.

Kabar tersebut langsung diklarifikasi Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Hengki Listria Adi. Menurut dia, sebelum musim hujan datang, PPLS melakukan penguatan tanggul di sejumlah titik. Baik di sisi utara, selatan, timur, maupun barat. Penguatan itu dilakukan dengan peninggian dan penebalan tanggul. “Tidak ada tanggul yang jebol. Kabar itu hoax,”  katanya.

Menurut Hengki, informasi yang benar adalah Jalan Raya Porong terendam air sampai tidak bisa dilewati. Bahkan, kereta api tidak dapat melintas. Kondisi tersebut disebabkan curah hujan yang deras, elevasi Kali Porong dan Sungai Ketapang tinggi, serta posisi Jalan Raya Porong yang terus menurun. Berdasar hasil pengukuran PPLS, tanah di Jalan Raya Porong terus menurun 3 sentimeter setiap bulan.

Hengki menjelaskan, karena elevasi Kali Porong dan Sungai Ketapang tinggi, air yang menggenang di Raya Porong tidak bisa mengalir ke sungai. Air hujan terus turun sehingga merendam Raya Porong. Terendamnya Raya Porong mengakibatkan kendaraan roda dua memilih melewati atas tanggul. Hengki mengimbau pengguna jalan untuk tidak melakukannya. “Tanggul licin, berbahaya, dan tidak ada batas pengaman,” tegasnya. (Jawa Pos/JPG)