eQuator.co.id – PUTUSSIBAU. Penanganan stunting turut menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kapuas Hulu. Penangananya melibatkan Bunda PAUD, HIMPAUDI, GOPTKI dan lain-lain.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu melalui lembaga PAUD dengan pelibatan lembaga mitra Bunda PAUD, HIMPAUDI, GOPTKI dan lain-lain selama ini berperan aktif mencegah anak kerdil (stunting) di desa,” terang Kusnadi, Kamis (3/10).
Hal ini disampaikan Kusnadi saat menghadiri Rakornas Penanganan Stunting di Hotel Borobudur, Jakarta. Rakornas yang diselenggarakan 1 – 4 Oktober 2019 ini Petrus hadir bersama Kepala Bappeda Kapuas Hulu H. Ab. Muhammad Nasir.
Menurut Kusnadi, kebijakan kepala daerah Kapuas Hulu mewajibkan satu desa satu PAUD. Ini sebagai wujud keseriusan pelibatan semua pihak dalam mengatasi dan memastikan tumbuh kembang anak di Kapuas Hulu secara normal.
“Melalui Bappeda Kapuas Hulua akan dibentuk forum penanganan stunting,” jelasnya.
Adapun sasaran pokoknya adalah pemetaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan. Dengan begitu diharapkan dapat mendorong konvergensi percepatan pencegahan stunting kabupaten dan desa.
Jadi, intinya, penanganan stunting akan melibatkan semua OPD sesuai tupoksi masing-masing.
Kusnadi memandang, upaya peningkatan tumbuh kembang anak dan kualitas hidup yang baik menjadi sangat penting di era globalisasi sekarang.
“Era globalisasi sekarang menuntut sumber daya unggul dan sehat, agar kita mampu bersaing memenangkan persaingan global,” pungkasnya. (dRe)