-ads-
Home Rakyat Kalbar Singkawang Takbir saat Disunat

Takbir saat Disunat

KHITAN. Ketua Panitia Khitan Massal, Mulyadi Qamal (kiri) memegangi kepala bocah yang sedang dikhitan petugas medis, di Masjid al-Hikmah, Jl Gunung Kerinci Singkawang, Sabtu (24/12). Suhendra-RK

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Biasanya, bocah yang disunat atau dikhitan akan menangis atau teriak tidak karuan. Tetapi tidak dengan Abdurrasyid. Murid Kelas IV SD Negeri 24 Kelurahan Pasiran ini berkali-kali mengucapkan Takbir, “Allahu Akbar, Allahu Akbar”.

“Tidak ada rasa sakit,” kata Abdurrasyid dengan wajah sumringah, usai dikhitan di Masjid al-Hikmah, Jl Gunung Kerinci Singkawang, Sabtu (24/12).

Sewaktu proses khitan berlangsung, Abdurrasyid berkali-kali mengucapkan Takbir, lantaran membayangkan rasa sakit yang luar biasa karena ujung kemaluannya dipotong. Tetapi begitu selesai, ternyata tidak sakit, makanya dia nampak begitu senang.

-ads-

Bukannya Abdurrasyid yang senang, ayahnya, Rasyidi juga sangat senang putra sudah dikhitan. “Saya bersyukur anak saya bisa ikut khitan massal ini. Apalagi ini anak saya sedang libur, jadi sekalian mengisi liburan,” kata Rasyidi.

Abdurrasyid merupakan salah seorang dari 61 anak yang mengikuti khitan massal di Masjid al-Hikmah tersebut. Tetapi, yang lainnya kebanyakan menangis atau malah teriak karena ketakutan, walaupun ada yang diam tanpa ekspresi.

Ketua Panitia Khitan Massal, Mulyadi Qamal mengungkapkan, khitan massal ini merupakan program tahunan Masjid al-Hikmah. “Bahkan tahun depan, akan digelar Nikahan Massal,” ungkapnya.

Peserta khitan massal kali ini, ungkap Mulyadi, kebanyakan anak sekolah, baik yang tinggal di sekitar Masjid al-Hikmah Singkawang, maupun di Kelurahan Sedau.

Mulyadi menambahkan, khitan massal ini sudah kali kedua digelar di tempat yang sama. “Tujuannya, meringankan beban masyarakat dan mengisi liburan sekolah anak-anak,” katanya.

Selain peserta berikut orangtua masing-masing, khitan massal tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Singkawang, H Abdul Mutalib.

Dia memandang khitan ini sangat penting. Selain karena tuntunan ajaran Agama Islam, juga sangat baik dilihat dari sisi kesehatan. Di antaranya, untuk menjaga kebersihan organ intim, agar dapat mencegah penyakit.

Khitan juga dapat mencegah infeksi saluran kemih. Pria yang tidak dikhitan akan lebih mudah mengalami infeksi, karena kuman dan bakteri mudah berkembangbiak di organ intimnya tersebut.

Pria yang sudah dikhitan pun terhindar dari risiko terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS), serta dapat memperkecil risiko kanker serviks atau leher rahim pasangannya.

 

Laporan: Suhendra

Editor: Mordiadi

Exit mobile version