Tak Jadi Dibina, Eks Gafatar Dipulangkan

MENANTI EVAKUASI. Warga eks Gafatar Landak diungsikan di Markas Yon Armed 16 Ngabang, sebelum dibawa ke pengungsian terakhir di Pontianak yang akan diberangkatkan hari ini, Minggu (24/1). ANTONIUS

eQuator – Ngabang-RK. Pemkab Landak akhirnya mengevakuasi warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berdomisili di Selojeng, Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Ngabang dan Desa Tubang Raeng, Kecamatan Jelimpo.
Meskipun awalnya para eks Gafatar itu direncanakan diminta bertaubat dan akan dibina ke jalan yang benar. Namun keputusan dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin langsung Bupati Landak, Dr. Adrianus Asia Sidot, M.Si di aula Kantor Bupati Landak, Jumat (22/1), mereka semua harus dievakuasi.

Rapat koordinasi dihadiri Ketua DPRD Landak, Heri Saman, SH, jajaran Forkompimda Landak, Muspika Ngabang, aparatur Desa Hilir Kantor, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat maupun Ormas keagamaan.
Semua peserta rapat koordinasi menyepakati untuk melakukan evakuasi terhadap para eks anggota Gafatar Landak ke daerah asalnya.
Meskipun mereka sudah memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK) di Desa Hilir Kantor, bahkan sudah memiliki tanah serta rumah pribadi, namun evakuasi tetap dilakukan.
“Evakuasi yang akan dilakukan eks anggota Gafatar Landak ini, mempertimbangkan keamanan serta situasi terakhir di Landak. Kita memutuskan mengevakuasi warga eks Gafatar Landak ini ke penampungan di Kota Pontianak. Nantinya kita akan meminta petunjuk dari Pemprov Kalbar,” ujar Bupati Adrianus.
Evakuasi dilakukan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap eks Gafatar Landak. Perkembangan sutuasi di lapangan tidak bisa dibiarkan begitu saja, sehingga harus diambil langkah-langkah penyelamatan para eks Gafatar ini.

“Jangan sampai sudah terjadi tindakan anarkis, baru kita mau melakukan evakuasi dan segala macam. Tentu hal ini akan repot lagi. Maka dari itu, sebelum hal itu terjadi, dengan cepat kita mengambil keputusan untuk mengevakuasi mereka,” tegas Adrianus.
Dijelaskan Adrianus, warga eks Gafatar ini akan diungsikan dulu ke Yon Armed 16 Ngabang. Hari ini mereka diangkut ke Kota Pontianak. Semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi, harus melakukan persiapan dan membantu menginformasikan kebijakan itu ke para eks anggota Gafatar Landak.
“Saya harap para eks Gafatar ini mau dievakuasi. Sayapun berharap para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat bisa memberikan pengertian kepada mereka,” harap bupati.
Sementara asset yang sudah dimiliki para eks Gafatar, bupati meminta bantuan Polres Landak untuk menjamin keamanannya.
“Pengamanan asset yang akan dilakukan inipun, khusus asset yang tidak bergerak seperti rumah dan tanah. Sedangkan asset yang masih bisa dibawa, kita persilakan mereka untuk membawanya. Sedangkan untuk urusan administrasi kependudukan eks anggota Gafatar Landak akan diurus setelah mereka dievakuasi,” tegas Adrianus.
Sesuai data Pemkab Landak, jumlah total eks anggota Gafatar Landak sebanyak 13 KK dengan 61 jiwa. Mereka terdiri dari pria 39 jiwa dan wanita 22 jiwa. Tim evakuasi eks anggota Gafatar Landak inipun diketuai Asisten II Setda Landak, Hj. Nyemas Srikandi. (ius)