eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Tidak ada jaminan makanan dan minuman di pasar modern aman dikonsumsi. Buktinya, sudah beberapa kali pasar modern kepergok jual produk kedaluwarsa.
Temuan terbaru saat inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah swalayan Kota Pontianak, Senin (21/5). Sidak dilakukan tim gabungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kalbar bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) serta Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Tim dibagi menjadi tiga. Tim pertama menyusuri Hypermart dan Carefour. Tim kedua menuju Mitra Mart, Garuda Mitra dan Mitra Anda. Sedangkan tim ketiga menyisir Jalan Tanjung Raya 2 mengecek di MM Bintang Kejora, MM Daily Mart, MM Happy Famili Mart dan MM Mitra Lestari.
Kepala BBPOM Kalbar Susan Gracia Arpan yang memimpin tim pertama mengungkapkan, di Carrefour Mall Matahari Pontianak ditemukan makanan expired. “Seperti kerupuk, bihun yang dipajang sudah lewat tanggal kedaluwarsa,” ungkapnya.
Ada pula jenis minuman kaleng yang kemasannya penyok. Namun tetap masih dijual swalayan. Padahal makanan atau minuman yang kalengnya penyok tidak layak dijual. Dari segi kesehatan sudah tidak baik untuk dikonsumsi.
BBPOM akan terus mengawasi produk-produk makanan dan minuman yang dijual. Namun pengawasan terpenting ada pada konsumen sendiri. Artinya konsumen harus cerdas ketika membeli. “Cek kemasan, label izin edar dan tanggal kedaluwarsanya,” imbuhnya.
Produk-produk kedaluwarsa langsung dimusnakan oleh pemilik toko atau swalayan. Seperti yang yang dilakukan pihak Carrefour. Swalayan ternama ini langsung memusnahkan produk yang tidak layak konsumsi. “Tentu ini dilakukan sebagai komitmen dan menjadi pengawasan mereka kedepannya,” ucap Susan.
Petugas juga menemukan kurma yang dijual dalam bentuk kemasan. Buah dalam bentuk curah ini seharusnya tidak boleh dijual dalam kemasan. Sehingga konsumen bisa mengambil dan menimbang sendiri. “Namun memang hal ini juga dilakukan oleh pihak toko untuk menghemat waktu saja, dan ini juga kita imbau kepada pemilik,” tukasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Sidak gabungan ini untuk melakukan pengawasan pangan. Dalam rangka intensifikasi pengawasan selama Ramadan. Kegiatan BBPOM kemarin merupakan tahap ketiga dari tujuh tahap yang ada. Dimana dua minggu sebelum bulan puasa sudah dilakukan. “Tim kami bagi, tersebar dibeberapa titik sarana distribusi atau swalayan pangan,” tukas Susan.
Kasi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinkes Kota Pontianak Dasni Rosna Ria menjelaskan, dalam pengawasan pangan, instansinya ada dua seksi. Pertama, seksi pengawasan ditempat umum dan pengolahan makanan. Kedua, seksi farmasi dan pembekalan kesehatan. Ia mengklaim, pihaknya selalu melakukan pengawasan rutin terhadap produk industri rumah tangga pangan. Termasuk melakukan pengawasan di restoran dan minimarket. “Kami melihat nomor izin edar dan melihat bahan-bahan yang digunakan apakah ada bahan berbahaya,” katanya.
Dinkes Kota Pontianak memastikan semua makanan sudah dilakukan pengawasan. “Hampir semua makanan yang dijual di Kota Pontianak aman dan layak konsumsi,” ujar Dasni.
Kabid Perdagangan Diskumdag Pontianak Arwani juga mengaku, pihaknya selalu mengawasi produk makanan dan minuman. Kendati tim pertama tidak ada temuan berarti, namun pelaku ritel perlu diingatkan kembali. Selama Ramadan dan Idul Fitri permintaan tentu meningkat. Pihaknya akan intensif melakukan peningkatan pengawasan dalam rangka membina dan mengingatkan konsumen. “Mudah-mudahan makanan yang di konsumsi masyarakat dalam kondisi aman dan sehat,” imbuhnya.
Sementara itu, Manager Carrefour Mall Matahari Pontianak Bayu Saputra menuturkan, pihaknya langsung melakukan pemusnahan produk makanan expired. Sebenarnya untuk pemusnahan barang kedaluwarsa sudah pihaknya jadwalkan. “Temuan Sidak kali ini menjadi teguran bagi kami untuk lebih mengecek kembali. Hal ini juga jadi eveluasi tim Carrefour untuk lebih baik kedepannya,” pungkasnya.
Laporan: Nova Sari, Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi