eQuator – Ketapang-RK. Kehilangan daya sebesar tiga mega watt berakibat pada pemadaman listrik yang seharusnya sekali dalam tujuh hari di Ketapang berubah menjadi lima hari sekali.
“Suplai daya sebesar tiga mega hilang, karena kontrak sewa kita dengan mesin dari luar yakni dengan Koperasi Induk PLN (KIP) sudah habis, makanya pemadaman dari jadwal biasa 7 hari sekali, menjadi lima hari sekali,” kata Manager PLN Area Ketapang, Sumarsono, Rabu (25/11).
Untuk memenuhi suplai daya, selain menggunakan mesin sendiri, PLN juga menyewa suplai dari mesin luar, di antaranya mesin Sewa Tama dua paket dan satu mesin KIP. Namun kontrak dengan KIP sudah selesai dan tidak bisa diperpanjang karena kendala di pihak KIP sendiri.
“Jadi solusinya kita berusaha memperbaiki mesin kita yang sudah sejak beberapa bulan dalam proses dan sedang kita usahakan secepatnya selesai, target kita dua pekan kedepan sudah dapat masuk sistem,” ungkapnya.
Ia mengatakan, selama perbaikan yang ditargetkan dalam dua pekan sudah masuk sistem, masyarakat di minta bersabar lantaran pemadaman yang awalnya tujuh hari sekali menjadi lima hari sekali dalam dua pekan ke depan. “Kalau mesin yang di perbaiki sudah masuk sistem maka pemadaman kembali pada jadwal yakni tujuh hari sekali,” ungkapnya.
Sedangkan untuk penyelesaian mesin PLTU Sukabangun sebesar 2×10 mega, ditargetkan selesai pada akhir Januari 2016, sehingga jika salah satu mesin dengan kapasitas 1×10 mega selesai, pemadaman bergilir tidak lagi terjadi.
“Sekarang sendang pengetesan peralatan. Nanti pertengahan Desember batu bara datang, sebelumnya jadwal awal Januari bisa digunakan, namun karena beberapa bulan lalu terkendala kabut asap sehingga peralatan terlambat datang, makanya kemungkinan akhir januari sudah bisa masuk sistem,” jelasnya.
Masih seringnya pemadaman bergilir di luar jadwal membuat Tokoh Pemuda Ketapang, Bewendy Hwa mempertanyakan, apa lagi alasan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ketapang terhadap pemadaman diluar jadwal yang ada. “Alasannya apa lagi, masyarakat sudah cukup sabar, sudah bertahun-tahun persoalan listrik di Ketapang tanpa ujung penyelesaiannya,” ungkapnya, Rabu (25/11).
Selama ini masyarakat dipaksa menerima adanya pemadaman bergilir yang terjadi sejak setahun belakangan. Parahnya pemadaman bergilir terus terjadi meskipun pada saat hari-hari raya keagamaan. Namun sekarang seperti tidak kunjung ada penyelesaian pemadaman kerap kali terjadi diluar jadwal yang ditentukan oleh PLN.
“Tadi malam saja sampai dua kali pemadaman, biasanya sepekan berapa kali padam di luar jadwal, sebenarnya apa yang terjadi pada PLN?,” tanyanya.
Untuk itu, ia mendesak pihak PLN segera memperbaiki pelayanan listrik yang baik kepada seluruh pelanggannya, jangan hanya menebar janji menunggu PLTU Sukabangun selesai pemadaman tidak terjadi lagi. Selain itu ia juga meminta anggota DPRD Ketapang agar dapat memanggil dan mengevaluasi kinerja PLN Area Ketapang.
“Dewan kita minta juga memanggil PLN Area Ketapang, untuk mempertanyakan pelayanan yang ada ini, agar ada solusi persoalan listrik yang tak kunjung selesai,” pungkasnya.
Reporter: Jaidi Chandra
Editor: Kiram Akbar