Sumastro Meeting di Vietnam

FOTO BARENG. Kepala Dishubkominfo, Sumastro (berdiri kedua dari kanan) foto bersama peserta Consultative Meeting on Sustainable Development Goals and the New Urban Agenfa for Southeast Asia, di Hotel De L'Opera Hanoi Vietnam, Rabu (2/12). Foto MC Singkawang for Rakyat Kalbar

eQuator – Singkawang-RK. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Singkawang, Drs Sumastro MSi menjadi peserta Consultative Meeting on Sustainable Development Goals and The New Urban Agenfa for Southeast Asia, di Hotel De L’Opera Hanoi, Vietnam.

“Pertemuan ini sangat strategis bagi Kota Singkawang untuk memperkuat interaksi dalam jejaring kerjasama dan akses internasional,” kata Sumastro dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (2/12).

Memperkuat interaksi internasional ini, menurut Sumastro, sangat penting dalam menyongsong pemberlakukan kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016 yang hanya tinggal hitungan hari.

Pertemuan ini berlangsung selama tiga hari sejak 1 Desember lalu. Digelar United Cities and Local Government-Asia Pacific (UCLG Aspac), suatu lembaga internasional kerjasama pemerintahan daerah di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sumastro menilai, kehadiran perwakilan Kota Singkawang dalam pertemuan ini sebagai langkah awal sebelum dikukuhkan sebagai anggota UCLG Aspac pada pertemuan di Kota Mumbai, India April 2016. “Banyak sekali manfaat yang akan dipetik Kota Singkawang dengan menjadi anggota UCLG ini,” katanya.

Menurutnya, praktik terbaik (best practices) yang diraih berbagai kota dalam lingkup ASEAN dan Asia Pacific akan dapat direplikasi di Kota Singkawang. Terutama terkait perbaikan berbagai sektor untuk pelayanan publik, investasi dan berbagai isu dalam lingkup agenda pembangunan berkelanjutan serta pembangunan perkotaan.

“Sesuatu yang impresif selama kunjungan ke Vietnam, baik yang terlihat di Ho Chi Minh City maupun Hanoi adalah penyediaan infrastruktur transportasi berupa Bandara yang sangat modern serta akses menuju dan keluar fasilitas tersebut sangat nyaman karena bebas hambatan (bebas macet, red),” papar Sumastro.

Hal itu menunjukkan, tambahnya, kebijakan Pemerintah Vietnam sangat serius memperkuat daya saing, yakni memulainya dari penyediaan infrastruktur yang kokoh, mendorong konektivitas dan networking dalam skala global.

“Sekilas gambaran Kota Hanoi; sangat ramah lingkungan, terdapat danau besar di tengah kota yang sangat terjaga ekosistemnya, terdapat ruang publik yang asri sebagai tempat berkumpul warganya, terutama di pagi hari untuk berolahraga dalam suasana penuh keceriaan,” cerita Sumastro.

Pemandangan dari udara, lanjut Sumastro, terlihat juga banyak sungai membelah kota. Tetapi yang sangat berbeda adalah tidak ada pemukiman dan bangunan liar di sepanjang bantaran sungai atau danau. “Sehingga terlihat sangat rapi dan menarik,” katanya.

Menurut Sumastro, keadaan di Hanoi tersebut patut dicontoh daerah di Indonesia termasuk Singkawang. “Dengan memerhatikan sungai dan danau, fungsinya lebih optimal dalam keseimbangan alam dan memiliki nilai tambah yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat,” katanya menyimpulkan.

Selain Sumastro yang mewakili Kota Singkawang, ikut pula utusan Surakarta (Solo), DKI Jakarta, dan Kaltim. Perwakilan dari Indonesia ini bertemu dengan utusan dari negara-negara ASEAN serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Guangzhou.

“Guangzhou menawarkan berbagai program bantuan dalam pertemuan ini, di antaranya Guangzhou Smart City Award dan beasiswa bagi pelajar atau mahasiswa ASEAN,” tutup Sumastro. (dik)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.